JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Salah satu pelayanan yang tersedia adalah melayani operasi bedah plastik seperti kelainan celah bibir, celah langit-langit dan gusi dan operasi bedah plastik estetik atau rekonstruksi.
Pernyataan tersebut di sampaikan dr. Yuanita Puspa Candra, Sp.BP-RE dalam acara Humas Menyapa di RSUD Jombang pada Rabu kemarin (21/06/2023).
Ditemui saat selesai acara dialog interaktif, dokter spesialis bedah plastik di Poli Bedah Plastik RSUD Jombang, dr. Yuanita Puspa Candra, Sp.BP-RE mengatakan, divisi bedah plastik menangani kasus rekontruksi dan estetik.
Untuk kasus rekontruksi, dijelaskannya yaitu kasus kelainan kongenital atau bawaan sejak lahir.
"Contohnya operasi bibir sumbing, celah gusi dan celah langit langit patah tulang wajah akibat kecelakaan lalu lintas, dan penanganan pasien luka bakar," ucap dr. Yuanita .
Sedangkan kasus estetik yakni operasi untuk menjadikan kondisi bagian tubuh yang sudah normal diperbaiki untuk mendapatkan hasil lebih bagus, lebih normal lagi.
"Misalnya operasi pengencangan kulit wajah, implan payudara, operasi kantong mata, dan sedot lemak (liposuction)," terangnya.
dr. Yuanita menambahkan, dalam operasi plastik estetik yaitu operasi untuk memperbaiki kondisi sudah normal untuk lebih normal lagi. Sementara operasi rekontruksi, yakni orang dengan bagian tubuh tidak normal kita perbaiki untuk menjadi normal.
Lebih lanjut, dr.Yuanita menyampaikan, untuk di RSUD Jombang, kasus terbanyak ialah kasus rekonstruksi, tetapi bedah plastik tidak hanya menangani rekonstruksi dan estetik.
"Contoh kasus rekonstruksi, trauma maksilofasial, luka bakar, kelainan kongenital." Sedangkan untuk kasus estetik seperti sedot lemak, operasi kantung mata, operasi pengencangan perut," jelasnya
Saat ini, kasus di RSUD Jombang paling sering ditangani ialah kasus rekonstruksi meliputi operasi rekonstruksi tumor di wajah, rekontruksi patah tulang wajah akibat kecelakaan, dan perawatan pasien pasca trauma luka bakar, dan kasus celah bibir, gusi dan langit-langit.
"Kasus bedah plastik di RSUD Jombang sebulan berkisar 20-30 kasus per bulan, dan sekitar 30-60 kasus bibir sumbing per tahun.Dimana kasus rekonstruksi maupun kelainan kongenital ditanggung oleh BPJS," terangnya.
Lanjut dr. Yuanita, bagi pasien yang ingin konsultasi ke bedah plastik dapat datang langsung ke poli bedah plastik Eksekutif maupun reguler di RSUD Jombang.
Untuk membuat calon pasien dan keluarga pasien tidak ragu terhadap biaya administrasi, pihaknya menyarankan kepada calon pasien boleh datang konsultasi ke poli bedah plastik di RSUD Jombang.
"Dimana, tidak semua operasi bedah plastik itu ditanggung oleh BPJS. BPJS tidak akan menanggung kasus operasi plastik yang tergolong estetik. Misalnya ada seseorang yang ingin operasi tumor di wajah dengan tujuan estetik, atau ada seorang akan masuk tes Polri/TNI ingin memperbaiki luka parut bekas kecelakaan," ungkapnya.
dr. Yuanita menjelaskan, untuk jenis kasus ini BPJS tidak mau menanggung biaya operasi estetik.
Ia menyarankan sebaiknya konsultasi dulu ke BPJS atau ke Poli Operasi Bedah Plastik maupun ke poli Bedah Umum RSUD Jombang. Namun, apabila pasien mengikuti pembiayaan umum, boleh saja langsung menjalani operasi plastik ke RSUD Jombang.
"Untuk itu pasien konsultasi langsung datang ke poli bedah plastik baik poli reguler maupun eksekutif. Jam pelayanannya mulai hari Senin sampai Kamis jam 07.30 sampai jam 12.00 WIB," kata dr. Yuanita.
Sedangkan, untuk kasus trauma pasien dapat langsung mendatangi UGD karena jam pelayanan 24 jam.
"Jangan takut untuk operasi bedah plastik di RSUD Jombang, karena dengan peralatan canggih didukung tenaga profesional di bidangnya, sangat mempuni melakukan operasi bedah plastik," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi