SUARA INDONESIA, JOMBANG- Pascalibur Lebaran, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang mencatat tren kenaikan pasien yang terserang pneumonia atau radang paru-paru, terutama pada anak-anak.
Gejala demam dan sesak napas mengharuskan mereka menjalani rawat inap. Tampak di ruang perawatan Srikandi RSUD Jombang, anak-anak yang mengidap pneumonia mendapatkan perawatan intensif .
Direktur RSUD Jombang, Mamurotus Sa'diyah mengungkapkan, berdasarkan data medis, pneumonia menempati urutan kedua terbanyak di RSUD Jombang, setelah gagal ginjal.
"Urutan pertama pasien gagal ginjal, kedua penyakit pneumonia atau radang paru, ketiga korban kecelakaan dengan cedera otak atau gegar otak dan keempat pasien demam berdarah," terangnya kepada media, Jumat (19/04/2024).
Perempuan yang akrab disapa Neng Eyik ini menambahkan, bahwa tren pneumonia di RSUD Jombang meningkat pasca Lebaran, menyerang baik balita maupun orang dewasa.
"Pneumonia itu kan radang paru. Virus itu menyerang orang yang daya tahan tubuhnya kurang baik, akibat banyaknya masyarakat yang berkumpul, kelelahan dari mudik, pola makan berubah, bisa seperti itu," jelasnya.
Neng Eyik menuturkan, pasien yang mengalami demam dan sesak napas harus menjalani rawat inap untuk penanganan.
"Penanganannya, kalau ada panas dan sesak napas harus rawat inap dulu. Kemudian, selesai rawat jalan, ada juga yang di rawat inap," paparnya.
Lebih lanjut, Neng Eyik menjelaskan bahwa rata-rata pasien pneumonia adalah anak-anak dan orang dewasa. Pasien dewasa juga cukup banyak.
"Dibandingkan dengan tahun lalu, pasien pneumonia di RSUD Jombang sama dengan tahun sebelumnya, menduduki peringkat kedua," tutupnya.(*).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi