BLORA, Suaraindonesia.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora memastikan belum ada kasus suspek atau pasien terdiagnosa cacar monyet atau monkeypox di wilayahnya. Kasus suspek di Jawa Tengah yang disampaikan Kementerian Kesehatan, tidak terjadi di Blora.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora Edy Widayat menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan temuan virus cacar monyet di kabupaten setempat. "Nihil. Belum ada catatan atau laporan kasus cacar monyet di Blora saat ini," terangnya.
Dia menjelaskan, virus cacar monyet ditemukan pada 1958 silam dan berkembang di Afrika antara tahun 1970-an. Virus yang juga masuk ke Indonesia merupakan penyakit yang langka.
Edy pun meminta warga tidak panik. Meski demikian, tetap waspada terhadap penyebaran virus tersebut.
Dia menambahkan, sejauh ini tidak ada pelacakan khusus hanya mewaspadai dan mengantisipasi sebaran virus itu. Dan pemerintah juga belum melakukan vaksinasi karena memang belum ada laporan yang terinfeksi cacar monyet.
Edy memaparkan, gejala-gejala terinfeksi virus tersebut adalah demam sekitar 30 derajat celcius. Selain itu, juga sakit kepala, sakit pada punggung, lemas, nyeri otot, terjadi pembesaran pada kelenjar getah bening dan sebentuk luka pada kulit.
"Ini penyakit langka dan belum ada pelacakan secara khusus. Dan kami mengimbau agar masyarakat waspada," papar Edy dalam keterangan tertulis yang diterima suaraindonesia.co.id, Jumat (3/11/2023).
Di sisi lain, Dinkes Blora juga terus melakukan edukasi, serta sosialisasi kepada masyarakat agar virus cacar monyet ini dapat dicegah penyebarannya.
"Jaga kesehatan. Bila ada gejala segera laporkan dan periksakan diri di puskesmas terdekat," pintanya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gunawan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi