SUARA INDONESIA

Pemkab Bangkalan Komitmen Zero Stunting Lewat Sinergi Multisektor

Moh.Ridwan - 04 December 2024 | 21:12 - Dibaca 172 kali
Kesehatan Pemkab Bangkalan Komitmen Zero Stunting Lewat Sinergi Multisektor
Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie, saat memberikan penghargaan kepada TPPS. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANGKALAN - Pemerintah Kabupaten Bangkalan terus menunjukkan komitmennya agar menjadikan Bangkalan sebagai kabupaten yang bebas dari kasus stunting. Sebagai langkah konkret dengan sinergi Multisektor, Pemkab Bangkalan melalui Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap II.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Agung Bangkalan pada Rabu (4/12/2024), dipimpin oleh Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie dan dihadiri oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bangkalan, serta Tim Pakar Audit Kasus Stunting. Mereka terdiri atas dokter spesialis anak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ahli gizi, serta psikolog.

Arief M Edie dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam mengatasi faktor penyebab stunting. Pasalnya, stunting bukan sekadar masalah gizi buruk. Stunting juga berkaitan erat dengan kualitas hidup anak di masa depan.

Stunting memiliki efek yang serius, tidak hanya pada perkembangan fisik anak tetapi mempengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas pada masa dewasa. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting harus menjadi prioritas bersama.

"Hal ini membutuhkan komitmen dan peran aktif dari camat, posyandu, puskesmas, kepala desa, ketua TP-PKK desa, hingga kader percepatan penurunan stunting," ungkapnya.

Meski masih ada beberapa intervensi yang harus dilakukan, Pj Bupati memberikan apresiasi atas keberhasilan TPPS Bangkalan yang telah menurunkan angka stunting secara signifikan.

Sementara itu, Kepala Dinas KBP3A Bangkalan Sudiyo menjelaskan, kegiatan ini merupakan tahapan akhir dari pelaksanaan audit stunting yang sebelumnya telah dilakukan di lapangan.

"Hari ini merupakan evaluasi tahap kedua. Tahap pertama telah dilaksanakan di Kecamatan Kokop, sementara tahap kedua dilakukan di 10 kecamatan. Kami memilih kecamatan dengan kasus stunting yang memerlukan intervensi," jelasnya.

Tim pakar berperan menganalisis data di lapangan dan menentukan sasaran yang membutuhkan intervensi. Dari analisis tim pakar, ada 47 sasaran yang perlu diaudit dan diintervensi.

"Melalui paparan ini diharapkan ada fokus penanganan sehingga kasus stunting dapat dicegah di masa mendatang," paparnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Moh.Ridwan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV