JOMBANG - Siapa sangka berawal dari hobi Yogi Dwi Arifianto ( 40) bapak satu anak bisa membuat pupuk organik yang banyak di buru pembeli hingga mancanegara di rumah produksinya di kelurahan Kepanjen, kecamatan Jombang Yogi bersama 3 karyawannya membuat pupuk organik, Senin (13/02/2023).
Ditemui di rumahnya saat membuat bahan pupuk organik dan media tanam, Yogi sedang sibuk membuat campuran pupuk organik yang siap untuk di kemas dan di pasarkan produk buatannya ke pelanggan dengan alat sederhana.
Saat ditanyakan pembuatan pupuk organik dan media taman Yogi mengatakan ,untuk membuat pupuk organik ini memakai konsep sederhana yaitu memakai kalam itu bahan bahannya dengan dengan menggunakan bahan kompos, abu, air lidi, arang sama mikroorganisme.
"Terkait bahan baku sejauh ini tidak ada kesulitan bahan baku untuk pembuatan pupuk organiknya. Karena bahan baku yang didapatkan menggunakan dari bahan limbah yang sudah langganan jadi untuk bahan baku sejauh ini masih aman ," terangnya
Yogi menjelaskan untuk kegunaan pupuk organik buatannya banyak sekali manfaat serta kegunaannya diantarnya untuk menyuburkan tanaman yang sudah ditanam dan menjaga kesuburan tanah.
"Kegunaan untuk bahan komposnya untuk menambah daya tumbuh tanaman sedangkan abu untuk menyeimbangkan PH tanah, terus lindinya itu nutrisi dan arangnya untuk rumah mikroorganisme fungsinya menyuburkan tanaman-tanaman," urainya.
Yogi mengatakan untuk harga untuk media tanamnya harganya dikisaran Rp 8 ribu hingga Rp 35 ribu .Untuk harga pupuk komposnya Rp 35 ribu, pupuk kandangnya Rp 25 ribu pembelian biasa dilakukan pembeli lewat aplikasi media online di akun santri ngalah maupun teras organik.
"Pembeli yang paling banyak biasanya pesan media tanam dan mikroorganisme untuk pemesanan lewat aplikasi media online. Untuk pembeli di sekitar wilayah Jombang, Malang, Solo dan paling jauh dari Timor Leste," terangnya.
Yogi menjelaskan, untuk wilayah Jombang biasanya orang jualan tanaman hias kalau ke instansi pemerintah atau swasta kita masih belum dan omzet perbulan dari usahanya kisaran puluhan juta rupiah.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi