JEMBER- Mbah Nur Jannah seorang ibu tua yang berusia 60 tahun warga asal Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember masih semangat menjual kuliner tradisional dawet ketan hitam, dengan bahan baku yang alami seperti pandan, gula aren dan santan kelapa asli yang selalu membuat pembeli ketagihan.
Meski tidak sekuat dulu namun dirinya tetap bersemangat menjual dawet ketan setiap pagi dengan meja berukuran 1x1 meter di depan toko Ling-ling yang terletak seratus meter dari pertigaan sempolan. Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah berkah tersendiri yang telah dijalaninya selama 20 tahun.
“Iya tetap semangat berjualan, ini adalah berkah yang diberikan Allah SWT kepada saya. Sudah dua puluh tahun berjualan dawet ketan saya,” ucapnya, Kamis (13/2/2020)
Semetara itu seorang pembeli bernama Firda warga Desa Silo yang hampir selau menyempatkan diri berkunjung ke lapak Mbah Nur mengataka dirinya ketagihan setelah mecoba dawet Mbah Nur. Dirinya menambahkan kuliner legendaris langganannya terasa manis dan segar serta berbeda dengan yang lain.
“Rasanya itu beda dengan yang lain makanya saya ketagihan. Setiap hari saya selalu sempatkan mampir kesini, pokonya mantap deh dawet Mbah Nur ini,” terangnya.
Diketahui untuk harga satu porsi kuliner nikmat itu terbilang murah yakni sebesar 3 ribu rupiah, pembeli dapat merasakan nikmatnya dawet serta ketam hitam tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi