SURABAYA, Suaraindonesia.co.id - PDI Perjuangan Kota Surabaya telah menggalang 40.000 anggota yang terdaftar dalam database.
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat menjelaskan, peningkatan pendaftaran anggota ini menyusul nama Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024.
"Melalui kerja-kerja kerakyatan yang tiada henti serta solidnya tiga pilar PDI Perjuangan dalam mengatasi berbagai permasalahan rakyat mengukuhkan surabaya sebagai kandang banteng," ungkapnya, Jumat (08/09/2023).
Politisi muda akrab disapa Cak AH ini menuturkan, rasa optimis sangat kuat memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo di Surabaya.
"Dalam seminggu terakhir telah dirasakan fenomena “Ganjar Rebound” di mana elektabilitas kader PDIP yang pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah selama dua periode tersebut bisa menyalip sosok Capres lainnya," pungkasnya.
Ia menambahkan, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji serta Ketua DPRD Adi Sutarwijono yang merupakan kader PDI Perjuangan juga senantiasa turun menyelesaikan permasalahan rakyat.
"Berbekal kesolidan segenap kader PDI Perjuangan kami yakin kekuatan tersebut dapat berlipat ganda untuk menyongsong kemenangan pada pemilu 2024," tegas Cak AH.
Berdasarkan hasil Survey LSI pada Agustus Elektabilitas Ganjar mencapai 37 persen pada Agustus 2023. Elektabilitasnya naik enam persen sejak Agustus tahun lalu. Prabowo berada di posisi kedua dengan 35,3 persen. Pada Agustus 2022, elektabilitas Prabowo mendapat 30,1 persen.
Sementara itu, Anies menjadi kandidat satu-satunya yang mengalami penurunan elektabilitas. Elektabilitas Anies turun dari 28,2 persen ke 22,2 persen.
SMRC merilis hasil survei bertajuk “Trend Elektabilitas Bakal Calon Presiden” yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui kanal Youtube SMRC TV, Rabu (23/8/2023). Anies Baswedan mendapatkan dukungan publik 20,4 persen; Prabowo Subianto 33,6 persen; dan Ganjar Pranowo 35,9 persen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi