SUARA INDONESIA

Musim Kemarau, Berkah Bagi Perajin Kerupuk di Jombang

Gono Dwi Santoso - 17 September 2023 | 11:09 - Dibaca 916 kali
News Musim Kemarau, Berkah Bagi Perajin Kerupuk di Jombang
Suasana penjemuran krecek kerupuk di Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (17/09/2023). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suaraindonesia.co.id)

JOMBANG, Suaraindonesia.co.id -Musim kemarau, menjadi berkah tersendiri bagi usaha kerupuk di Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Karena cuaca yang terik membuat krecek kerupuk sehari cepat kering, Minggu (17/09/2023).

Pantauan di lokasi usaha pembuatan kerupuk di Desa Sumberagung ini tampak hamparan jemuran krecek kerupuk siap dijemur. Ada juga yang membuat cetakan krecek kerupuk yang nantinya dijemur dan digoreng untuk dijual ke konsumen.

Ditemui di rumah produksinya,  pemilik usaha kerupuk, Sunaryo (67) mengatakan, cuaca terik sangat mempengaruhi usaha kerupuknya yang sudah dia geluti sejak 1992.

"Kendala usaha kerupuk ini kalau masuk musim penghujan, serta kalau ada mendung krecek kerupuknya bisa tiga hari baru kering. Dan kalau cuaca terik seperti ini, satu hari bisa kering," terangnya kepada media, Minggu (17/09/2023).

Sunaryo menjelaskan, di tempat usaha pembuatan kerupuknya, sehari bisa memproduksi sekitar tiga kwintal bahan kerupuk yang dibantu 20 pekerja yang membuat kerupuk sesuai bidangnya masing-masing.

"Mulai membuat adonan bahan kerupuk, mencetak krecek kerupuk, menjemur krecek kerupuk, serta menggoreng kerupuk. Rata-rata pekerja warga sekitar," tambahnya.

Sunaryo menambahkan, untuk saat ini penjualan masih normal. Sedangkan pemasaran kreceknya sampai ke Malang, Pasuruan. Dan untuk pemasaran penggorengan kerupuk, mulai Jombang hingga Lamongan.

"Untuk harga sudah matang jadi kerupuk per kilogram harganya Rp 26 ribu di lokasi. Dan untuk krecek kerupuk mentah di lokasi Rp 15 ribu," pungkasnya.

Sementara itu, penjual kerupuk, Suwondo, saat ditemui mengambil kerupuk, mengatakan, untuk dagangan kerupuknya dijual ke daerah Kecamatan Kabuh.

"Penjualan sehari habis 20 kilogram untuk penjualan lancar. Tapi dibandingkan musim penghujan lebih banyak penjualan  bisa mencapai 30 kilogram. Kalau musim kemarau 20 kilogram," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV