JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Pergelaran Pekan Rakyat yang dilaksanakan di Stadion Jember Sport Garden (JSG) Ajung, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat protes dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Protes tersebut dilontarkan para pedagang UMKM pada panitia penyelenggara yang dianggap berperilaku semena-mena.
Insiyah, salah satu pedagang UMKM, mengatakan, sebelum kegiatan berlangsung, panitia menarik uang retribusi sebesar Rp 100 ribu kepada seluruh pelapak UMKM binaan Dinas Koperasi Jember.
“Jadi awalnya, sebelum berjualan kami sudah sepakat untuk membayar uang iuran sebesar Rp 100 ribu, nggak ada masalah apa-apa. Tapi makin kesini, panitia berbuat seenaknya,” ujarnya, saat dikonfirmasi tim Suara Indonesia, Minggu (15/10/2023) petang.
Ia menilai, panitia tak becus mengelola kegiatan tersebut. Mulai dari ID card pedagang yang tak kunjung dibagikan, penempatan posisi tenda pelapak yang tak jelas, hingga pedagang yang tiba-tiba diusir dan disuruh tutup saat acara belum selesai.
“Dari tadi sore memang sudah banyak masalah. Id card nggak cepat dibagikan. Dan barusan tiba-tiba lampu dimatikan dan pelapak UMKM disuruh tutup dengan alasan yang nggak jelas. Panitia kok nggak becus gitu. Kami kan sudah bayar iuran. Paling tidak dikasih keterangan atau penjelasan,” keluhnya.
“Mereka juga bicara dengan cara membentak. Nggak pakai cara yang baik,” imbuhnya.
Asri, pedagang UMKM asal Kalisat, juga menyampaikan hal serupa. Ia menjelaskan jika panitia tidak mempersiapkan matang-matang terkait penataan pedagang.
“Kalau nggak siap mengerahkan UMKM, sekalian nggak usah ada. Ini aja nggak ada briefing di awal. Sistemnya nggak jelas, tiba-tiba disuruh tutup padahal acara belum selesai. Maksudnya apa?” ucapnya.
Sementara itu, saat jurnalis Suara Indonesia mencoba mengkonfirmasi tim panitia melalui WhatsApp, belum mendapatkan respons apapun.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi resmi dari panitia terkait permasalahan yang dialami para pedagang UMKM. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi