SUARA INDONESIA, MAGETAN - Okupansi hotel dan villa di seputaran hingga jalur masuk Telaga Sarangan pada H+3 Lebaran tahun ini, naik 100 persen. Rata-rata para wisatawan yang menginap di hotel maupun villa merupakan pemudik dari Jakarta dan Surabaya.
Pemandangan di Telaga Sarangan serta Gunung Lawu, menjadi daya pikat tersendiri bagi para pemudik yang menginap di hotel serta villa tersebut.
Meski ada kenaikan hingga 100 persen, namun sejumlah pemilik hotel serta villa, tidak menaikkan tarif. Pada Lebaran ini, selain untuk tempat menginap, rata-rata hotel dan villa juga digunakan sebagai ajang reuni, sehingga omzetnya langsung melonjak 100 persen.
"Meski okupansi naik hingga 100 persen, namun saya tidak menaikkan tariff. Ini saya buktikan untuk tiga kamar, satu dapur serta satu ruang tamu, saya banderol standard harga biasa, Rp 600 ribu rupiah," tutur Agung Elang, salah satu pemilik villa di jalur masuk Telaga Sarangan, Sabtu (13/4/2024)
Pantauan Suara Indonesia di lapangan, pada H+3 kali ini banyak warga maupun pemudik yang menikmati suasana Telaga Sarangan yang berada di lereng Gunung Lawu. Bahkan, banyak pemudik yang menginap sambil bereuni dengan teman maupun famili mereka. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi