SUARA INDONESIA, JEMBER - Dilansir dari data Inarisk Personal, Pantai Payangan di Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, berisiko terkena dampak gempa dan tsunami megatrusht.
Oleh karena itu, perlu adanya mitigasi bencana terhadap warga sekitar pantai untuk mencegah banyaknya korban jiwa.
Relawan Nusantara Penanggulangan Bencana (RNPB) Lembaga Amil Zakat Nasional Lembaga Manajemen Infaq (Laznas LMI) Chapter Jember membekali materi mitigasi bencana kepada siswa SDN Sumberejo 6 dan SDN Sumberejo 9, melalui program GANALA yang mengkhususkan mitigasi gempa bumi, pada Minggu 22 September 2024.
Kedua sekolah itu berada di dekat bibir pantai yang sangat berpotensi terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami. Melalui program GANALA siswa diajarkan berbagai tindakan penting yang perlu dilakukan ketika bencana terjadi.
Materi mitigasi bencana didukung dengan alat pendukung mitigasi sungguhan dengan pemberian tas siaga bencana dan pemberian edukasi tentang gempa bumi melalui video.
Selain itu, siswa diajak menghafal dan menyanyikan lagu yang berisikan langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi.
Perwakilan Laznas LMI Jember, Dani mengatakan pemilihan lokasi dan sekolah dasar tersebut karena lokasinya yang dekat dengan laut, terlebih lagi masyarakat sekitar masih minim dengan mitigasi bencana alam.
Alasan lainnya, karena kondisi ekosistem pantai yang mengalami abrasi menjadi keprihatinan Laznas LMI Jember untuk melakukan penanaman bibit pohon bakau.
“Masyarakat sekitar ternyata masih minim dalam menghadapi bencana alam yang bisa saja tiba-tiba terjadi, terutama untuk siswa. Melihat kondisi pantai juga mengalami abrasi parah, kami menanam bibit bakau untuk memperbaiki kondisi tersebut,” ungkapnya.
Pemberian simulasi bencana sebagai gambaran secara nyata pada siswa, sehingga akan semakin paham dengan mitigasi yang diajarkan.
Para siswa turut dilibatkan dalam aksi peduli lingkungan sekitar pantai dengan penanaman pohon bakau, yang berfungsi untuk mencegah abrasi dan erosi. Melalui aksi penanaman bakau siswa diajarkan merawat ekosistem yang ada di sekitar mereka.
Pemberian teori merawat ekosistem oleh Komunitas Laskar Segoro Kidul kepada siswa untuk mendukung pemahaman mereka terkait fungsi dan manfaat hutan bakau di laut. Komunitas lokal ini telah berjasa menanam bakau selama beberapa tahun terakhir.
Selain siswa sekolah dasar, penanaman pohon bakau ini juga melibatkan banyak lapisan masyarakat, seperti warga lokal sebagai guide, Komunitas Swayanaka yang bergerak pada bidang kesejahteraan anak, serta perwakilan guru dari setiap satuan pendidikan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi