SUARA INDONESIA, KAMPAR - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bangkinang kembali memanfaatkan lahan kosong untuk menanam jagung manis. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Lapas Bangkinang yang produktif.
Kepala Lapas Bangkinang, Edi Cahyono mengungkapkan, penanaman Jagung ini melibatkan dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Bangkinang.
Dia mengatakan, ada sekitar 20.000 meter persegi lahan yang akan dibuka. Menurutnya, mengingat curah hujan yang tinggi, pihaknya berinisiatif untuk melakukan pengembangan di sektor pertanian.
"Mengingat curah hujan sudah mulai ada, baik untuk memulai bertani menanam jagung, palawija dan sayur-sayuran," ujarnya.
Edi mengaku, pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan mesin traktor. Penggunaan mesin ini diyakini lebih efektif dalam proses pembukaan lahan.
"Dengan mengunakan traktor mesin pengolahan lahan lebih efektif dan pengerjaanya lebih mudah dan cepat, sehingga proses penanamannya lebih baik," ucapnya.
"Untuk hasilnya nanti dikelola oleh warga binaan yang telah melalui proses tahapan pembinaan Asimilasi di luar Lapas," sambung Edi.
Edi mengetahui, saat ini jagung telah menjadi komoditas prioritas nasional. Untuk itu, dia berharap penanaman jagung ini dapat berjalan dengan lancar.
“Saat ini jagung tengah menjadi salah satu komoditas prioritas nasional, selain beras dan kedelai, ditambah lahan luas yang dimiliki lapas, serta para WBP menjadi potensi tersendiri untuk berpartisipasi dalam ketahanan pangan,” paparnya.
Di sisi lain, Edi mengaku bahwa penanaman jagung ini merupakan program pembinaan kemandirian. Hal ini juga diharapkan agar Lapas dapat menyumbangkan pasokan jagung di wilayah Kampar, serta penyiapan WBP yang makin produktif dan mandiri.
“Program pembinaan ini diharapkan agar mereka menjadi sumber daya manusia unggul dan memberikan kesejahteraan di masa depan, terutama setelah bebas. WBP yang masih menjalani masa pidana harus kita bina dan arahkan menjadi pribadi yang lebih baik lagi," sebut Edi Cahyono. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yudha Pratama |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi