SURABAYA–Banyak sekali hal-hal yang dapat terjadi saat berkendara di jalan raya, mulai dari yang aman hingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi pengendara, maka dari itu pengendara motor perlu mengetahui apa saja potensi bahaya yang ditemui di jalan dan bagaimana cara mengatasinya.
Untuk itu, Hari Setiawan Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim memberikan tips untuk mengurangi resiko saat berkendara diberbagai kondisi jalan.
Jenis potensi bahaya
Jenis potensi bahaya di jalan raya terbagi menjadi tiga jenis.
Pertama, potensi bahaya yang terlihat oleh pengendara tanpa perlu diprediksi oleh para pengendara sepeda motor, seperti kendaraan yang berhenti di pinggir jalan atau kondisi mengantuk saat berkendara.
Selanjutnya, potensi bahaya yang dapat menarik perhatian dan konsentrasi pengendara. Potensi bahaya ini belum terlihat akan tetapi sudah memberikan tanda-tanda untuk menarik perhatian, seperti kendaraan lain yang memberikan tanda lampu sein atau kondisi kendaraan yang menggunakan ban sudah aus. Potensi bahaya ini dikategorikan tingkat menengah dan dibutuhkan pengetahuan lebih untuk menanganinya dengan baik.
Terakhir, potensi bahaya yang membutuhkan kemampuan prediksi bahaya tingkat yang lebih tinggi yakni potensi bahaya yang tidak terlihat secara langsung oleh mata bikers, seperti kendaraan yang muncul secara tiba-tiba saat di persimpangan jalan .
Sumber Potensi Bahaya
Sumber potensi bahaya di jalan sangat banyak. Namun dapat digolongkan dalam tiga sumber.
Pertama, potensi bahaya dari sisi manusia, seperti kelelahan yang menyebabkan kantuk, emosi yang tidak terjaga, dan juga tidak patuh rambu lalu lintas di jalan raya. Bahkan, gangguan kecil saat berkendara dapat menjadi potensi bahaya seperti bersin yang dapat mengganggu pandangan ataupun saat konsentrasi terganggu.
Kedua, potensi bahaya yang bersumber dari kendaraan yang digunakan. Hal ini sering terjadi karena kurangnya kesadaran pengendara untuk secara rutin melakukan perawatan kendaraan pada bagian-bagian yang krusial untuk keselamatan, misalnya sistem pengereman atau kendaraan yang dimodifikasi tidak sesuai dengan peraturan berkendara sehingga sangat bahaya bagi bikers, seperti penggunaan ban kecil. Maka, alangkah baiknya dalam memodifikasi kendaraan untuk tetap memperhatikan unsur-unsur keselamatan dan juga kenyamanan saat berkendara.
Ketiga, potensi bahaya dari lingkungan seperti kondisi jalan yang tidak diketahui seperti kondisi cuaca, kabut yang sering turun di daerah pegunungan, ataupun kondisi hujan yang menjadikan jalanan lebih licin.
Untuk mengatasi potensi bahaya, pengendara dapat meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dan juga menguatkan teknik berkendara. Meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan belajar dari pengalaman diri sendiri dengan menambah jam terbang di berbagai kondisi jalan.
"Pengendara motor dapat belajar dari alat simulator berkendara sepeda motor seperti Honda Riding Trainer (HRT) yang dapat meningkatkan kemampuan prediksi bahaya di jalan serta meningkatkan kemampuan analisa kondisi jalan. HRT sudah ada di dealer jaringan Honda diseluruh Jatim & NTT atau dapat mengikuti kelas Safety Riding. Dengan mengenali potensi bahaya , kita dapat cari aman saat berkendara di jalan," kata Hari.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi