TRENGGALEK - Proses pembangunan awal bendungan Bagong tepatnya di Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur segera dimulai.
Bendungan yang mampu menampung air 17,4 juta meter kubik ini, kedepan diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Jik proses pembangunan bendungan Bagong ini selesai tentu akan sangat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," ungkap Pejabat Sementara Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto, Rabu (18/11/2020).
Lanjut Benny, dengan terbangunnya bendungan Bagong ini akan mampu menampung air 17,4 juta meter kubik akan berdampak cukup besar dan tentunya banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat.
Mengingat kapasitas yang besar, bendungan tersebut juga berfungsi sebagai pengendali banjir. Apalagi sungai bagong menyambung langsung dengan sungai Ngasinan yang di ketahui rawan bencana banjir.
"Karena bencana alam juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan baru," ucapnya.
Menurutnya, dengan terealisasinya bendungan bagong ini, maka masyarakat bisa terhindar dari ancaman bencana alam dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
Ditambahkan Benny, fungsi lain dari bendungan bagong ini bisa menjadi konservasi air sebelum dibuang dilaut dan tentunya menjadi obyek wisata.
Manfaat lain lebih 100 hektar lahan sawah yang teraliri air. Kurang lebih 150 ribu petani akan merasakan dampak dari bangunan Bendungan Bagong
"Kita semua berharap pembangunan bendungan bagong ini bisa segera terealisasi," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut dimulainya pembangunan bendungan Bagong ditandai dengan penebangan pohon yang dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto dan Kepala BBWS Brantas Mochamad Rizal.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi