SUARA INDONESIA

Keerom Jadi Lumbung Pangan Baru di Indonesia

Mustakim Ali - 21 November 2021 | 08:11 - Dibaca 1.32k kali
Pemerintahan Keerom Jadi Lumbung Pangan Baru di Indonesia
Bupati Keerom Piter Gusbager saat pencanangan penanaman jagung di Kampung Sawiyatami, Jumat (19/11/2021).

KEEROM - Kabupaten Keerom akan mencatatkan namanya sebagai salah satu daerah yang berbatasan dengan negara tetangga yakni Papua Nugini akan menjadi lumbung pangan khususnya komuditi jagung nasional di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan pencanangan yang dilakukan Bupati Keerom, Piter Gusbager, Wakil Bupati, Wahfir Kosasih, Kabinda Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, para Papua Mudah Inspiratif (PMI) beserta mitra maupun pihak terkait lainnya yang berlangsung di Kampung Arso Tami, Jumat (19/11/2021).

Dalam kesempatannya Bupati Keerom, Piter Gusbager menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo keerom akan menjadi daerah penghasil jangung yang dikemas dalam program Food Estate atau Lumbung Jagung Nasional.

"Atas dukungan semua pihak lebih khususnya masyarakat adat, hari kita bisa melakukan pencanangan penanaman jagung diatas lahan kurang lebih 4 hektar yang merupakan lokasi yang disiapkan untuk kunjungan presiden waktu itu," ujar Piter Gusbager.

Menurut Ketua KNPI Keerom itu, untuk program Food Estate atau Lumbung Jagung Nasional pihaknya akan menyiapkan lahan seluas kurang lebih 10.000 Hektar, dimana untuk tahap pertama akan dibuak 3.000 hektar.

"Penanaman yang kita lakukan hari merupakan bagian dari percobaan atau lahan model, untuk melihat kecocokan tekstur tanah dan berapa ton jagung yang kita hasilkan dari 4 hektar lahan ini. Karena rencananya sekejul kunjungan presiden akan bersamaan dengan target panen kita di tahun depan, kurang lebih 3 sampai 4 bulan lagi," bebernya.

Terkait pemasaran, Piter Gusbager akui sesuai hasil rapat dengan kementerian investasi, dalam program Food Estate di Keerom ini nantinya akan didatangkan investor dari Jerman.

"Kita mengunakan sistem pola dan plasma yang artinya, 50% lahan ini akan dikelola oleh pemerintah dan investor sementara 50% nya lagi akan dikembalikan ke petani atau masyarakat," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut juga Piter Gusbager menegaskan bahwa lahan yang disiapkan untuk food estate ini tidak akan menghilangkan lahan sawit. Semuanya akan berjalan susui peta masing-masing.

"Tidak semua lahan sawit ini akan dijadikan lahan jagung, hanya lahan plasma di beberapa titik saja," tuturnya.

Dikesempatan yang sama, Piter Gusbager juga menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Joko Widodo atas pembatalan rencana kunjungan beberapa hari lalu.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024