JEMBER- Viralnya video dua anak difabel di media sosial tiktok beberapa waktu lalu, berhasil menarik empati dari berbagai kalangan masyarakat dan medis.
Salah seorang dokter spesialis bedah umum dr. Samsul Huda mengunjungi secara langsung, dua anak difabel yang merupakan warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Selasa (23/11/2021).
Dalam kunjungannya dr. Samsul mengatakan, dirinya telah mengumpulkan sejumlah data dan akan melakukan diskusi bersama staf lain terkait langkah selanjutnya untuk penanganan pasien.
"Nah ini tadi kita sudah ambil data-data dan foto juga, itu akan saya diskusikan bersama staf lain nanti, terutama mereka di bidang ini," katanya.
Berdasarkan analisis sementara, dirinya menilai tulang kepala pasien tidak mengalami perkembangan yang optimal, sehingga volume otak juga tidak ikut berkembang.
Hal tersebut kemudian dapat mempengaruhi berbagai fungsi dari syaraf, baik secara motorik, sensorik maupun kognitif.
"Kalau tulang kepalanya tidak berkembang berati kan otak juga ikut tidak berkembang, itu akan mempengaruhi fungsi syaraf, fungsi motorik, sensorik maupun kognitif. Itu yang bisa saya simpulkan dari sisi saya," jelasnya.
Menurut pria yang juga merupakan relawan Rumah Jokowi tersebut, kedepan pihaknya juga akan melakukan home care untuk menunjang kesehatan dua anak difabel tersebut.
"Saya bergerak dengan Rumah Jokowi, kita berusaha untuk menolong. Mungkin dengan home care dan melibatkan dokter spesialis lainnya," imbuhnya.
Sementara itu, ibu kandung dua anak tersebut Maryam mengungkapkan, sebelumnya anaknya yang bernama Rudi (18) tidak pernah mendertia penyakit tertentu, namun saat berusia dua tahun sempat mengalami kejang-kejang dan berdampak pada fisik serta mentalnya.
"Enggak pernah sakit apa-apa sebelumnya kalau Rudi, tapi saat umur dua tahun itu tiba-tiba dia kejang-kejang dan sampai sekarang begitu," ungkapnya.
Sementara Rosidi (11), menurutnya telah mengalami kelainan sejak lahir, yang diikuti gangguan pengelihatan.
"Kalau adiknya memang dari lahir seperti itu, kepala dia tetap kecil dan tidak bisa melihat sampai sekarang," lanjutnya.
Maryam mengaku telah membawa putranya untuk mengikuti Posyandu dan menjalani pengobatan di Puskesmas setempat secara rutin.
"Kalau saya sudah rutin memeriksakan ke Puskesmas setiap bulan, Posyandu juga rutin," ujarnya.
Dirinya berharap kedepan, mampu untuk selalu memberikan pendampingan yang maksimal kepada anak-anaknya, sehingga kondisi kedua putranya dapat mengalami perkembangan yang lebih baik.
"Pengennya selalu sehat, biar bisa terus menjaga dan merawat mereka. Semoga mereka juga selalu sehat," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi