BANYUWANGI- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi di sektor pajak untuk tahun 2022 ini sebesar Rp 518 miliar.
PAD yang ditargetkan tahun 2022 ini lebih tinggi dari tahun 2021. Dimana pada tahun sebelumnya PAD Banyuwangi ditargetkan sebesar Rp 505 miliar.
"Naik Rp 13 miliar jika dibandingkan tahun 2021," jelas Sekretaris Bapenda Banyuwangi, Firman Sanyoto kepada suarandonesia.co.id, Jumat (28/1/2022).
Firmas merincikan, besaran PAD yang ditargetkan tahun ini meliputi 10 komponen. Masing-masing pajak hotel ditargetkan sebesar Rp 12,6 miliar, pajak restoran Rp 18,6 miliar, pajak hiburan Rp 2,05 miliar, pajak air tanah ditargetkan Rp 2,2 miliar.
Dilanjut pajak penerangan jalan (PPJ PLN) Rp 80 miliar, pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp 42 miliar, pajak reklame 3,9 miliar, pajak parkir Rp 1,1 miliar, pajak Minerba Rp 40 miliar, serta pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) ditargetkan Rp 40 miliar.
"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target PAD di sektor pajak tahun ini," komitmennya.
Pihaknya yakin bisa mencapai target tersebut dengan inovasi yang telah diterapkan, yakni pembayaran pajak melalui digitalisasi dan telah bekerjasama dengan pihak perbankan.
"Inovasi ini telah berjalan kurang lebih sejak 2019. Sejak saat itu kami tidak memberikan pelayanan pembayaran secara langsung di Bapenda, karena semuanya sudah lewat perbankan. Kita hanya memantau lewat platform," jelasnya.
Inovasi tersebut sangat mendongkrak realisasi PAD di sektor pajak. Terbukti realisasi PAD Banyuwangi tahun 2021 kemarin dapat melampaui target dari Rp 505 miliar menjadi Rp 519,2 miliar.
"Sehingga kami optimis dengan melalui kerja keras tim, realisasi PAD di sektor pajak tahun ini juga dapat melampaui target," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi