SUMENEP - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, buka-bukaan terkait alasan banyaknya jamaah haji asal Sumenep, yang mengundurkan diri untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah.
Kepala Kantor Kemenag Sumenep, Chaironi Hidayat menjelaskan, sebagian besar jamaah merasa keberatan dengan waktu antrean keberangkatan ke baitullah, yang mencapai hingga 34 tahun.
Dengan demikian, banyak dari jamaah yang sudah mendaftar sebelumnya, terpaksa menarik dana haji yang telah dibayarkan dan lebih memilih untuk melaksanakan ibadah umroh, karena bisa langsung berangkat.
"Rata-rata karena termotivasi untuk lebih memilih umroh. Karena umroh bisa langsung berangkat," terangnya kepada suaraindonesia.co.id, saat dikonfirmasi melalui media WhatsApp, Senin (12/12/2022).
Kendati demikian, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar sebisa mungkin tetap bertahan dan tidak membatalkan pelaksanaan haji, karena hal tersebut bersifat wajib jika sudah mampu.
Menurutnya, jika ingin melakukan umroh sambil menunggu keberangkatan haji, maka Kemenag Sumenep menganjurkan agar masyarakat bisa menabung tanpa harus membatalkan atau menarik kembali dana haji.
"Karena haji bersifat wajib jika sudah mampu," pungkasnya.
Sementara terkait jumlah pasti jamaah yang melakukan pengunduran diri, Chaironi masih akan melakukan pengecekan data dan memberikan informasi lebih lanjut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi