TUBAN - Perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dinilai masih buruk. Indikasinya, kembali terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun 2022 dengan nilai tinggi.
Buruknya perencanaan pembangunan itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban M Miyadi usai rapat Paripurna dengan agenda Nota Penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tuban Tahun 2022 pada Rabu 1 Maret 2023.
Pada tahun 2022, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tuban tahun 2022 terdapat Silpa sebesar Rp 686 miliar atau Rp 686.586.618.483,92. Sedangkan pada tahun sebelumnya, Silpa Tuban mencapai Rp 780 miliar.
"Ini tantangan eksekutif, harus ada pembenahan di tahun berikutnya, ketika mau menyusun pekerjaan nantinya harus direncanakan sebaik mungkin dan sematang mungkin sehingga tidak terjadi keteledoran," kata pria yang akrab disapa Miyadi.
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa ini menyebutkan, besarnya Silpa di tahun anggaran 2022 terjadi karena keterlambatan dan adanya pekerjaan yang tidak sinkron, sehingga batal dilakukan lelang.
Akibatnya, lanjut Miyadi, banyak pekerjaan yang tidak dikerjakan pada tahun 2022, namun akan dikerjakan pada tahun berikutnya.
"Artinya, Silpa tahun 2022 kemarin, masuk tahun 2023 nanti dan akan dibahas di P-APBD tahun 2023," terangnya.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyebutkan, Silpa disebabkan sejumlah pengerjaan proyek yang lewat waktu, seperti pengerjaan infrastruktur jalan yang melewati tahun.
Terkait realisasi anggaran per tanggal 31 Desember 2022, dikatakan Mas Lindra sapaan akrabnya, realisasinya sudah melampaui target, yakni mencapai 86 persen. Sebab, biasanya pada tahun sebelumnya realisasi anggaran hingga akhir Desember baru mencapai 70 persen.
Namun pada tahun 2022, Mas Lindra mengklaim bahwa realisasi anggaran sudah mencapai 86 persen, itu pun ada sejumlah proyek yang lewat tahun, seperti GOR, Rest Area, Alun-alun dan infrastruktur jalan.
"Kalaupun itu semuanya mau di total pada tahun ini, Silpanya tidak akan begitu signifikan," tegas Mas Lindra.
Besarnya Silpa tahun 2022, Mas Lindra mengaku terdapat anggaran yang dipersiapkan untuk Pemilu 2024, sehingga tidak bisa direalisasikan sekarang. "Itulah salah satu bentuk kenapa Silpanya sebesar itu," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi