SUARA INDONESIA

Padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan Bisa Tanggulangi Krisis Pangan

Syamsuri - 23 May 2023 | 17:05 - Dibaca 1.96k kali
Pemerintahan Padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan Bisa Tanggulangi Krisis Pangan
Gubernur Jatim dan Bupati Situbondo Saat Melakukan Panen Perdana Padi Varietas Unggul, BK Situbondo 01 dan 02 Agritan (Foto : Syamsuri/suaraindonesia.co.id)

SITUBONDO – Terjawab sudah apa yang menjadi cita cita Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi untuk bisa meningkatkan kesejahteraan para petani dan menanggulangi krisis pangan secara nasional, khususnya di Kabupaten Situbondo. 

Hal ini terbukti pada hari ini Selasa (23/5/2023) Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi, dan jajaran Forkopimda Situbondo melakukan panen perdana padi varietas unggul, BK Situbondo 01 dan 02 agritan. 

Kegiatan yang berlangsung di lahan Delpam, Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo ini hasilnya sungguh sangat luar biasa. Dalam satu hektarnya bisa mendapatkan hasil panen 8,8 ton.

Tidak hanya itu saja, padi BK Situbondo 01 dan 02 agritan ini dalam satu tahun bisa 4 kali panen. 

Gubernur Jatim, Hj. Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada PR besar di dunia sejak pasca Covid-19 kemarin, ditambah lagi adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang orang tidak bisa memprediksi sampai kapan perang itu akan berakhir. 

"PR yang pertama adalah potensi krisis pangan, kedua potensi krisis energi dan ketiga potensi krisis ekonomi," ucap Gubernur Jatim. 

Lanjut Kofifah, potensi krisis pangan dunia, ikhtiar yang dilakukan pada 3 tahun yang lalu. 

"Saya rasa Bupati Situbondo mencoba mencari solusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Situbondo, tapi hari ini ternyata Bung Karna sudah bisa menjawab PR indonesia dan PR dunia," puji Khofifah. 

Potensi krisis pangan tersebut, menurutnya tidak sederhana bagi Jawa Timur, sebab sejak tahun 2020, 2021 dan 2022, atau selama 3 tahun berturut-turut produksi padi dan beras Jawa Timur ini tertinggi di antara provinsi di seluruh Indonesia. 

"Alhamdulillah itu masih belum ada BK 01 dan BK 02, maka setelah adanya produksi BK 01 dan BK 02, dan sudah diperkuat dengan keluarnya keputusan Mentan. Mudah-mudahan pada bulan Oktober nanti, ini bisa menjadi bibit yang bisa diluaskan penggunaannya, maka kalau ini bisa dilakukan, Insyaallah akan memberikan jawaban yang lebih signifikan lagi," jelasnya.

Menurut Khofifah, pada saat saat seperti sekarang ini, memang inovasi menjadi bagian yang sangat penting. Seperti produksi padi BK yang tadi diprediksi oleh BPS pada posisi GKB ini, mohon nanti bisa diclearkan kembali.

Kata Gubernur, produksi ketika panennya menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan), maka bisa menghilangkan kemungkinan potensi loss itu bisa 9 sampai dengan 10 persen, bahkan bisa sampai 11 persen. 

"Saya mengambil average-nya adalah 10 persen, coba dihitung ulang, kalau itu hitungan dari panen manual tanpa alsintan," ujar Kofifah. 

Menurutnya, jika memakai alsintan maka bisa diprediksi hasil panen bertambah 10 persen dari dipanen secara manual, karena ada potensial loss jika dipanen secara manual. 

"Oleh karena itu, kebutuhan alsintan menjadi bagian yang sangat penting," kata Gubernur Jawa Timur itu di hadapan semua yang hadir tidak terkecuali Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Situbondo.

Khofifah melanjutkan, jika dirinya beberapa kali menyampaikan kebutuhan untuk pembiayaan melalui pinjaman dengan grace period, ke Menteri Pertanian, Presiden BI termasuk ke OJK, bahwa kalau ada perkebunan sawit mereka dapat grace perioud 4 tahun. 

"Katakan sekarang Gapoktan masih punya pinjaman KUR, kalau ada pinjaman lain grace period berarti enggak nyicil selama 2 tahun, ada komplain harvester sudah beroperasi, berarti dia sudah menghasilkan income," imbuh khofifah. 

Sementara itu, Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi mengaku sangat bersyukur sudah 5 kali ini, Gubernur Jatim, Hj. Khofifah Indar Parawansa dalam tahun 2023 hadir ke Situbondo. 

"Ini sungguh sangat luar biasa, terima kasih bunda Khofifah atas perhatian yang luar biasa kepada Kabupaten Situbondo, ujar Bung Karna. 

Bahkan, kata Bung Karna, Gubernur hadir ke Situbondo ini tidak hanya hadir, namun perhatian dari Gubernur Jawa Timur sangatlah luar biasa. 

"Datang ke merak, merak dibantu, datang ke jangkar, jangkar juga dibantu, ini sungguh sangat luar biasa perhatian Gubernur Jatim ke Situbondo," ucapnya.

Menurut Bung Karna, Kofifah adalah pemimpin yang patut untuk dicontoh bersama karena memiliki kinerja yang luar biasa. 

"Beliau hari ini kegiatannya pagi di sini, sesudah ini langsung di Jember dan pada sore menerima 20 duta besar negara-negara sahabat di Jawa Timur. Tentu ini sungguh sangat luar biasa untuk mempromosikan berbagai produk UMKM kita kepada duta besar sahabat dari luar negeri," bebernya. 

Karna menceritakan, saat dirinya dilantik pada tanggal 26 Februari 2021 oleh Gubernur Jatim di Grahadi, ia melihat bahwa para petani di Kabupaten Situbondo jumlahnya 60 persen dari jumlah penduduk sebanyak 685 ribu lebih.

"Nah, dari sana kami berpikir bahwa untuk bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Situbondo, yang perlu kami perhatikan lebih awal adalah pertanian dan pertanian yang kami perhatikan adalah bagaimana kita memiliki bibit unggul," jelasnya.

Menurutnya, bibit unggul ini adalah masa depan para petani. "Dari sana kami mencoba menghubungi prof Haryadi tetapi gagal, akhirnya kami perintahkan kepada Kepala dinas pertanian yang baru, untuk berkomunikasi dengan Balai Besar penelitian tanaman padi Subang," terangnya. 

Ia menegaskan, bahwa Pemkab Situbondo yang menganggarkan terkait pembiayaan hingga uji coba di 4 provinsi, kemudian terakhir uji coba ketahanan hama. 

"Alhamdulillah pada tanggal 17 Februari 2023 sudah turun SK menteri pertanian bahwa padi BK Situbondo 01 dan 02 agritan sudah layak beredar, namun demikian hari ini masih bibitnya dari warna kuning ke putih, untuk mencapai kebiru untuk bisa menjadi bibit tebar, insyaallah masih menunggu pada bulan Oktober yang akan datang," ucapnya.

Dalam kebutuhan, lanjut Bung Karna, sudah disediakan anggaran 2 miliar dan untuk bibit padi BK Situbondo 01 dan 02, dan ini semua akan diberikan secara gratis kepada seluruh kelompok tani yang ada di Kabupaten Situbondo dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Situbondo. 

"Jadi penghitungan antara dinas pertanian dengan BPS berbeda kalau pertanian itu potensi hasilnya tiap tahunnya 5 ton per hektar, tetapi kalau BPS di angka 4,97 tapi hampir sama, sehingga ada perbedaan yang. sering di protes oleh Kepala Dinas pertanian," tukasnya. 

Walaupun potensi hasilnya BK Situbondo 02 diangka 7,9 alhamdulillah, hasil bimbingan hari ini, bibit padi BK 02 potensi hasilnya mencapai 8,8 ton per hektarnya. Kalau dikalikan rata rata dalam satu tahun hasilnya menjadi 222.041 ton, itu kalau 3 kali panen, tetapi karena padi BK ini bisa 4 kali panen, maka kalau ditambah dengan 267.414 ton, sehingga hasilnya dalam satu tahunnya menjadi 489.655 ton. 

"Maka dengan begitu, Kabupaten Situbondo, Insyallah menjadi lumbung pangan dan kalau semua masyarakat yang bertani ini menggunakan bibit BK ini, dan Insya Allah yang namanya krisis pangan akan segera lewat di Indonesia," imbuhnya.

Kemudian, padi BK Situbondo 01, potensi hasilnya adalah 7,32 ton, sehingga hasil panen dalam satu tahun 210.285 ton, Nah, ini kalau ditambah lagi satu kali panen, sebanyak 252. Sehingga hasilnya dalam satu tahun, 463.113 ton. 

Menurut Bung Karna, saat ini, bibit BK Situbondo sudah mulai banyak yang sudah pesan, baik dari dalam Situbondo maupun dari luar, karena bibit padi BK 01 dan 02.

"Ini para petani bisa mendapatkan tambahan hasil panen dari bibit ini. Semua masyarakat baik dari Situbondo maupun dari luar bisa tanam bibit padi BK Situbondo 01 dan 02, karena bibit BK Situbondo ini bukan hanya untuk orang Situbondo, tetapi dari Situbondo untuk Indonesia," tuturnya.

Apabila ditotal dengan prosentase, dan menggunakan bibit BK Situbondo, hasilnya dalam satu tahun mengalami peningkatan 220 persen. 

"Mudah-mudahan masyarakat Situbondo, dengan adanya padi BK 01 dan 02 agritan ini bisa meningkatkan pendapatan para petani yang pada gilirannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Situbondo," ujarnya. 

Namun demikian, kata dia, apabila padi BK Situbondo 01 dan 02 ini bisa dipanen 4 kali dalam satu tahun, maka ada kendala di subsidi pupuk, karena subsidi pupuk ini hanya berlaku 3 kali panen, sehingga untuk bisa menanam ke empat ini akan mengalami kesulitan bagi petani untuk melakukan pemupukan. 

Namun demikian, diketahui bahwa padi BK 01 dan 02 ini lebih hemat, luasan 800 desiare/da pupuknya itu hanya 280 kg.

"Itu sudah termasuk dengan NPK nya, jadi ini dapat 5 hari ini sudah dapat dipupuk 5 kg per hektarnya, kemudian setelah satu minggu kita semprot pakai POC kemudian satu minggu kemudian dipupuk pakai urea, setelah seminggu kemudian disemprot pakai POC, satu minggu kemudian pupuk NPK sebagai pupuk yang terakhir," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024