SUARA INDONESIA

Kisah Prof Nur Asnawi, Anak Petani Jadi Guru Besar UIN Malang

Hasmilasari (mg-102) - 01 March 2021 | 12:03 - Dibaca 10.16k kali
Pendidikan Kisah Prof Nur Asnawi, Anak Petani Jadi Guru Besar UIN Malang
Guru Besar UIN Malang Prof. Dr. Nur Asnawi M.Ag. (Foto: ist)

MALANG - Prof. Dr. Nur Asnawi M.Ag, adalah Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi Syariah, Rabu (17/02/2021) lalu.

Nur Asnawi mulai dikenal di UIN Malang sejak menjadi tenaga honorer pengajar Bahasa Arab tahun 1998, saat itu masih menjadi STAIN Malang.

Ia merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan almarhum H. Busro dan Hj. Mudjiatun.

Nur Asnawi lahir dari keluarga yang ayahnya adalah seorang petani dan ibunya seorang pedagang di pasar tepatnya di Desa Selopuro, Kecamatan Selopuro, 20 KM dari Kota Blitar.

Ia memulai pendidikan dari Taman Kanak-kanak Al-Hidayah, Madrasah Ibtidaiyah al-Syafiiyah, Madrasah Tsanawiyah Negeri.

Meski kedua orang tua tidak begitu paham akan agama Islam, namun Nur Asnawi kecil dididik untuk selalu belajar ilmu agama selepas kegiatan sekolah formal yang dijalaninya.

Baik mengaji di Mushollah atau di Masjid. Saat kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah, ia mulai masuk Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin di Desa Gading, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.

Disitulah Asnawi kecil mulai belajar membaca fiqhul wadhih, belajar ilmu tajwid, ta’limul mutallim, nahwu al wadih, aqidatul awam dan lainnya hingga kelas III MtsN. 

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di PGAN Kediri dan lulus tahun 1990. Pada tahun 1995 lulus dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

Kuliah yang dijalaninya di Fakultas Tarbiyah agak terlambat karena belajar bisnis dan mengikuti studi S1 di Perguruan Tinggi Universitas Gajayana Malang (UNIGA ) Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) sampai dengan semester 7 dan tidak tamat hingga kini.

Sarjana strata dua (S2) ditempuh di Universitas Muhammadiyah Malang konsentrasi Ekonomi Islam tahun 2000, dan pada tahun 2008 menyelesaikan Program Doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul disertasi “Pemasaran Shari’ah”, studi tentang pembudayaan nilai-nilai shariah (N2S) di Lembaga Keuangan Shari’ah di Indonesia.

Memulai karier akademiknya tahun 1998 di STAIN Malang (saat itu belum menjadi UIN Malang) menjadi dosen honorer dan di tahun 1999 ia resmi menjadi dosen tetap Fakultas Ekonomi dan selanjutnya menjadi Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Ekonomi hingga saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi UIN Malang.

Selain menjadi dekan, pria kelahiran Blitar, 11 Desember 1971 ini juga merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam. Menikah dengan Nina Dwi Setyaningsih, ia memiliki tiga orang anak yaitu Thalia P Kamila, Shirly Saniyya Az dan Nayla Aghny F.

“Persiapan untuk menjadi Guru Besar sudah ditata sejak tahun 2016, ketika mendapatkan bantuan hibah penelitian Kementerian Agama RI di Jakarta, dan dipublikasikan di jurnal yang bereputasi, dan tradisi menulis dilakukan hingga sekarang," jelas Nur Asnawi kepada suaraindonesia.co.id, Senin (01/03/2021).

Program percepatan Guru Besar sangat mendukung, karena sejalan dengan Roadmap UIN Malang yakni pencapaian reputasi dan recognisi kelembagaan. Sehingga pengembangan SDM sangat dibutuhkan. Dengan SDM yang unggul banyak Guru Besar akan semakin terlihat didunia international karena karya produktinya.

Nur Asnawi menjelaskan jika kegitan lain yang terkait akademik (mengajar) tidak dilakukan kecuali di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Disela melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Nur Asnawi melakukan kegiatan bisnis yang ditekuninya semenjak kuliah. 

“Saya pernah bekerja sebagai tukang meubel, namun akhirnya keluar dan mendirikan penggergajian, pembuatan meubel sejak tahun 1999 hinggaa tahun 2016," ujarnya.

Hingga saat ini, Nur Asnawi masih berkecimpung dalam dunia usaha sektor jasa dengen mendirikan usaha PT. Bina Religi Nusantara yang berkantor di Sidoarjo bidang gerak utamanya adalah pada sektor wisata perjalanan umroh.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Hasmilasari (mg-102)
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya