SUARA INDONESIA

Sekolah Tatap Muka untuk SMA/SMK di Ngawi Tetap Digelar, Ini Syaratnya

Ari Hermawan - 25 June 2021 | 11:06 - Dibaca 2.38k kali
Pendidikan Sekolah Tatap Muka untuk SMA/SMK di Ngawi Tetap Digelar, Ini Syaratnya
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Madiun, Supardi. Saat wawancara dengan awak media, Jumat (25/6/2021). Foto: Ari Hermawan/ suaraindonesia.co.id

NGAWI - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan, akan tetap melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di awal tahun pembelajaran baru 2021-2022.

Hal ini setelah Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menggelar rapat koordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) negeri dan swasta serta PGRI se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, pada Rabu (23/6/2021).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Madiun, Supardi.

"Betul tahun pembelajaran 2021/2022 PTM akan tetap digelar, namun harus menaati beberapa syarat yang sudah ditentukan. Dan kami sudah mengajukan surat rekomendasi kepada Bupati Ngawi beserta Kepala Dinas Kesehatan," ujar Supardi kepada awak media, Jumat (25/6/2021).

Supardi mengungkapkan, syarat tersebut merupakan salah satu mekanisme yang harus dilakukan dalam penerapan secara ketat untuk mematuhi protokol kesehatan saat PTM dilaksanakan.

"Sekolah tatap muka ini tetap digelar secara terbatas dengan berbagai syarat. Antara lain, tenaga pendidik dan pendidikan semua sudah vaksin 2 kali, wilayah yang masuk zona merah dan oranye tetap dilakukan pembelajaran jarak jauh, sedangkan zona kuning dan hijau boleh PTM namun hanya 50 persen dari kapasitas kelas, dan para siswa hanya diperbolehkan mengikuti PTM 2 kali selama 1 minggu," ungkap Supardi.

Lebih lanjut Supardi mengatakan bahwa batas waktu PTM juga sudah ditentukan.

"Selain Zona, semua wajib mematuhi protokol kesehatan, jam sekolah tatap muka pun juga sudah diatur, yakni 3 hingga 4 jam sehari. Maka Juli mendatang sudah bisa dilakukan PTM, saat ini kami juga sudah menyurati ketua Gugus Tugas Covid-19 tentang pelaksanaan PTM untuk SMA/SMK dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), yang semua dibawah naungan pengelolaan pemprov Jatim," pungkas Supardi.

Sementara dari informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id di berbagai sekolahan tingkat SMA/SMK di Ngawi semua tenaga pendidik dan pendidikan sudah menerima vaksin sebanyak 2 kali.

"Sudah beberapa bulan yang lalu kami seluruh guru dan tenaga pendidik mendapatkan vaksin. Saya kira sama, begitu juga sekolah tingkat SMA yang lain," kata Priadi Kepala Sekolah SMAN 2 Ngawi saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya