BANDUNG - Situasi pandemi yang terjadi memaksa perusahaan dan sumber daya manusia di dalamnya untuk tetap bertahan di situasi yang serba sulit. Chief Executive Officer (CEO) LP3I, Mahanugra Kinzana dengan dasar riset pada 1960 mengatakan, sebuah perusahaan rata-rata bisa bertahan untuk tetap eksis selama 50 tahun.
Sementara itu, kemampuan perusahaan untuk eksis dalam waktu yang lama semakin menyusut drastis sejak tahun 2020. Data dari sebuah riset menunjukkan, perusahaan biasanya hanya dapat bertahan di umur 15 tahun saja.
Melihat kondisi tersebut, LP3I School of Creative Economy (LSCE) menggelar program potensial yang didukung oleh VOKRAF bernama Temple of Learning Summit (TOLS) 2021 di 29-31 bulan Oktober 2021, Bertujuan untuk membenahi pendidikan vokasi yang ada di Indonesia agar perusahaan bisa bertahan di kondisi pandemi saat ini.
“Dengan semangat untuk membuka akses pendidikan vokasi sebesar-besarnya pada masyarakat, TOLS hadir untuk membuat satu wadah bagi masyarakat khususnya sumber daya manusia di dalam perusahaan, termasuk start up agar tetap hidup secara berkelanjutan melalui program yang fokus pada tiga aspek utama, yakni innovation, wellbeing, dan technology,”papar Chief Executive Officer (CEO) LP3I, Mahanugra Kinzana.
Mahanugra Kinzana menjelaskan, LP3I melalui LSCE dan VOKRAF yang dikenal sebagai the new powerhouse dunia pendidikan berusaha untuk mewujudkan pengalaman pembelajaran yang luar biasa melalui TOLS, dengan tujuan utama membuka cakrawala masyarakat dengan meningkatkan pola pikir dan kompetensi masing-masing individu melalui program yang diberikan.
Program ini ditargetkan diikuti 50 peserta secara luring di Jimbaran Hub, Bali dari berbagai latar belakang seperti pendiri startup, pelajar, pengajar serta perwakilan dari pemerintah. Penyelenggara juga menyediakan kuota 4.500 peserta yang ingin mengikuti TOLS 2021 secara daring.
Peserta yang mengikuti kegiatan secara luring diperkenankan tinggal di dalam bubble selama berlangsungnya TOLS 2021. "Para peserta akan mengikuti rangkaian acara yang akan menyadarkan mereka organisasi atau perusahaan yang sedang mereka pimpin berada dalam hal gap kompetensi sumber daya manusianya. Terutama untuk membuat mereka bisa mempertahankan masa hidup perusahaan dan organisasinya," lanjutnya.
Kegiatan ini akan diisi oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya masing-masing, di antaranya Puteri A. Komarudin (Anggota DPR Komisi XI), Gita Wirjawan (Chairman of Ancora Group), Sona Maesana (Ketua Umum HIPMI Jaya), Farazadi Fidinansyah (Anggota DPRD Jakarta), serta para CEO dari beberapa perusahaan dan startup terkemuka di Indonesia.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Mustaqim Ali |
Komentar & Reaksi