JEMBER-Berdo'a merupakan cara seorang hamba meminta kepada Tuhannya. Bisa dilakukan setelah selesai salat, maupun saat di dalam salat.
Ustaz Adi Hidayat, dalam kanal YouTube Andryan Mars mengatakan bahwa berdo'a dalam salat diperbolehkan, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.
Dalam hadis disebutkan, bahwa keadaan terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud.
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "momentum terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah do'a saat itu," HR Muslim, Abu Dawud dan Nisa'i
Hal yang sama juga tercantum dalam Al-Qur'an, bahwa umat Rasulullah SAW adalah orang-orang yang menyukai salat yang dalam sujudnya banyak berdo'a kepada Allah SWT.
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras dengan orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari keridaan Allah dan karunia-Nya. Pada wajah-wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud," QS Al-Fath 29.
Kemudian, Ustaz Adi menambahkan berdoa ketika salat berbeda dengan berdoa setelah salat, ada cara-cara tersendiri. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
Pertama, jika do'a yang ingin dipanjatkan telah Rasulullah SAW ajarkan lafaznya, maka haruslah berdo'a dengan lafaz yang diajarkan Beliau.
Selanjutnya, tidak boleh membaca ayat Al-Qur'an ketika sujud terkahir, kecuali sebagian ayat yang diniatkan dan biasa dipakai untuk berdoa.
"Kalau doa itu pernah diajarkan oleh Nabi dengan lafaznya, maka silahkan baca langsung dengan lafaznya, sah. Selain ayat Al-Qur'an, karena ayat Al-Qur'an tidak boleh dibaca saat sujud, kecuali potongan ayat yang diniatkan sebagai do'a," jelasnya.
Kedua, jika do'a yang ingin dipanjatkan tidak ada lafaz khusunya, maka diperbolehkan menyebutkan langsung do'a-do'a tersebut, tetapi cukup di dalam hati saja, tidak diucapkan melalui lisan.
"Silahkan minta kepada Allah, dalam jiwamu, walaupun tidak dilafazkan, minta dengan khusyu, minta dengan penuh harap, jangan kemudian engkau terlampau keras memintakan. Cukup dalam hatimu, hadirkan mintakan, begitu dihadirkan ada terjawab," ungkapnya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an, bahwa mengingat Allah dalam hati dan tidak mengucapkannya secara lantang.
"Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah," QS Al-A'raf 205.
Dalam hadis Qudsi dijabarkan, bahwa Allah membagi salat antara Dia dengan hambanya pada dua waktu yakni saat sujud dan saat berdiri ketika membaca iyyakana'budu wa iyyakanastaiin.
"Rasulullah SAW bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Aku membagi salat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan. Maka ketika ia berkata: Alhamdulillahirabbil'aalamiin. Allah SWT berfirman: Hamidanii 'abdii (hambaku telah memuji-Ku). Dan ketika seorang hamba berkata: Arrahmanirrahiim. Allah SWT berfirman: atsna 'alayya 'abdi (hambaku telah memuji-Ku). Dan ketika seorang hamba berkata: Maalikiyaumiddiin. Allah SWT berfirman: Majjadanii 'abdii (hambaku telah memuji-Ku). Dan ketika seorang hamba berkata: iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin. Allah SWT berfirman: haadzaa baynii wa bayna 'abdii wa li'abdii ma saala (ini antara Aku dan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya. Dan ketika seorang hamba berkata: Ihdinas-shiraatal-mustaqiim, shirathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdhubi 'alaihim wa laa-dhaalliin. Allah SWT berfirman: Ini adalah bagi hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta," HR Muslim. (Ree/Wil)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi