SUARA INDONESIA

Terinspirasi Hadist Rasul, Dosen UIN KHAS Jember Raih Juara 1 Best Paper Nasional

Wildan Mukhlishah Sy - 14 November 2021 | 15:11 - Dibaca 2.15k kali
Pendidikan Terinspirasi Hadist Rasul, Dosen UIN KHAS Jember Raih Juara 1 Best Paper Nasional
Tiga dosen FTIK UIN KHAS Jember yang berhasil meraih juara 1 Best Paper Nasional. Foto: Istimewa

JEMBER- Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas kiai Haji Achmad Siddiq (FTIK UIN KHAS) Jember, berhasil meraih juara satu kategori “Best Paper” dalam kegiatan Konfrensi Integrasi, Interkoneksi Islam Dan Sains Ke-4 Tahun 2021, yang diselenggarakan UIN Sunan Kalijaga Rabu (10/11/2021).

Mereka merupakan satu tim yang beranggotakan tiga orang, diantaranya Zubaidi, M Wildan Habibi dan Dinar Maftukh Fajar.

Karya berjudul “Hambatan Pertumbuhan Salmonella Thypi oleh Sayap Lalat sebagai Model Integrasi Sains dan Agama Kontek Sains-Islam” tersebut, berhasil mencuri perhatian banyak pihak.

Ketua Tim Riset Zubaidi menjelaskan, penelitiannya tersebut telah dimulai sejak tahun 2017 lalu dan terinspirasi dari hadist Rasulullah S.A.W, yang menjelaskan tentang adanya kandungan racun serta penawar di setiap sisi sayap lalat.

“Pertama saya terinspirasi dari hadist Nabi Muhammad S.A.W, di situ dijelaskan bagaimana jika ada seekor lalat jatuh ke dalam air, maka celupkanlah seluruhnya. Pada sayap lalat ada racun dan satu lagi adalah penawarnya,” jelasnya kepada suaraindonesia.co.id.

Sebelumnya, Dosen FTIK UIN KHAS Jember tersebut telah terjun sebagai praktisi di laboratorium, yang mana kerap kali berkecimpung dengan penelitian terkait bakteri dan kuman. Hal tersebut yang kemudian mendorongnya, untuk melihat adanya pola integrasi antara teks hadist dan sains.

“Dari situ saya ingin mengetahui bagaimana ketika ada hadist begini, lalu ilmu pengetahuan yang begini ya, bagaimana kalau kita lihat dan bandingkan. Ternyata hasil risetnya itu sejalan dengan tekstuatif,” ungkapnya.

Menurut Zubaidi, sebagai seorang saintis muslim maka dirinya harus bisa menjadikan quran dan hadist sebagai arahan konsep, untuk mengeksplorasi berbagai hal. Hingga menghasilkan fakta empiris dan realita yang sintetik dari sebuah ilmu pengetahuan.

“Kita harus bisa menjadikan quran dan hadist sebagai suatu arahan konsep, untuk eksplorasi dalam bidang ilmu pengetahuan,” katanya.

Pria yang saat ini sedang menempuh program doktoral tersebut mengaku, sangat bangga atas prestasi yang telah diraih bersama dua rekannya. Karena karyanya yang telah dipublish, kini bisa dinikmati dan menjadi referensi dalam dunia pendidikan.

“Kalau bagi kami, bangganya itu lebih ke karena bisa memberikan manfaat di dunia pendidikan,” ucapnya.

Dirinya berpesan kepada seluruh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, khususnya akan menyelesaikan tugas akhir, untuk tetap semangat dan tidak pantang menyerah serta senantiasa menghasilkan karya sekecil apapun.

“Meskipun mungkin hari ini masih belum menghasilkan apa-apa kesannya, tapi tetap semangat dan berkarya sekecil apapun itu. Karena suatu saat nanti, kita akan mendapatkan keberhasilan itu,” tandasnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya