SURABAYA , Suaraindonesia.co.id – Ketua Aktivis Pendidikan Jawa Timur Ilham Wahyudi, meminta Prof. Unifah Rosyidi mundur atau dicopot dari jabatannya sebagai ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pusat.
Ilham menilai, selama dipimpin Prof.Unifah, organisasi guru terbesar itu terkesan masih stagnan tidak membawa kemajuan yang berarti.
“Dewan pembina harus segera menggelar rapat istimewa. Copot ketua PGRI Pusat Prof. Unifah,” lantang Ilham dalam keterangannya, Minggu (18/06/2023).
Sebagai Ketua Badan Khusus Forum Honorer PGRI Jatim Ilham memandang, masa kepimpinan Prof. Unifah belum benar-benar terlihat memperjuangkan nasib honorer khususnya Jawa Timur.
“PGRI kalau boleh saya menilai, terkesan kurang bersinergi dengan pemerintah. Seperti terkesan jalan di tempat. Ingat, kebijakan semua ada di pemerintah,” katanya melanjutkan.
Ia juga membeberkan, saat ini di tubuh PGRI sedang tidak baik-baik saja. Mengalami gonjang-ganjing mengalami masalah.
“Mayoritas Ketua PGRI Provinsi sudah melakukan mosi tidak percaya, berikut 9 pengurus PB PGRI juga demikian. Maka dari itu, segera sidangkan agar polemik PGRI segera selesai,” pintanya.
Sebagai anggota resmi PGRI Ilham mengaku prihatin, atas polemik yang terjadi di internal PGRI.
“Kita ini adalah orang terdidik. Kalau memang tidak mampu memimpin organisasi besar ini, silahkan mundur teratur. Ini jabatan pengabdian,” lantangnya.
Sementara Ketua PGRI Pusat Prof. Unifah Rosidi saat dikonfirmasi lewat pesan singkatnya menanggapi singkat pertanyaan wartawan.
“Maaf sudah naik pesawat, monggo dengan Pak Wijaya,” tulisnya, sambil menyodorkan nomor handphone.
Sementara Infokom PGRI Pusat Wijaya, saat dikonfirmasi terkait polemik PGRI menanggapi santai pertanyaan wartawan.
“Pertama harusnya itu disampaikan langsung di forum organisasi di (Konferensi Kerja Nasional) Konkernas Samarinda disampaikan laporan itu kepada anggota. Kedua, ini juga bersamaan dengan kontestasi politik berbarengan dengan kongres pemilihan ketua umum,” sebutnya.
“Yang mana kongres itu nanti akan dilakukan di awal bulan Maret 2024 diputuskan di Jakarta. Sehingga secara otomatis, ada perebutan kontestasi posisi ketua,” sambungnya melanjutkan.
Ketiga, lanjut Wijaya, mosi tidak percaya yang dilakukan oleh sejumlah pengurus sebanyak 9 orang diduga hanya by desain dan berbagi peran,” paparnya.
Pihaknya kembali mempertegas, saat ini polemik PGRI sudah selesai. ‘Saat ini PGRI tetap baik-baik saja dan tetap solid,” ucapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi