CILACAP, Suaraindonesia.co.id - Kasus perundungan yang melibatkan anak sekolah akhir-akhir ini marak terjadi. Seperti yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah yang sempat viral.
Hal itu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk sekolah. Salah satunya SMP Pius Cilacap. Lembaga pendidikan ini berkomitmen mencegah terjadinya perundungan atau bullying yang dilakukan oleh siswa.
"Sebagai langkah pencegahan, kami dari SMP Pius Cilacap sudah melakukan upaya-upaya preventif. Seperti sosialiasi ke kelas masing-masing, memberikan pemahaman kepada tiap siswa berkaitan dengan perundungan, serta bagaimana menjalin pertemanan yang baik dan lainnya," ujar Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman, Selasa (03/09/2023).
Di samping itu, seluruh guru juga telah dibekali dengan mengikuti workshop terkait penanganan siswa. "Jadi bapak ibu guru punya kapasitas untuk preventif terhadap siswa agar tidak sampai melanggar hukum," ungkap Thomas.
Thomas menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan deklarasi atau komitmen bersama pencegahan terhadap kekerasan. "Ini wujud komitmen kami dengan harapan sekolah bebas dari bullying, dan siswa merasa aman dan nyaman bersekolah," jelasnya.
Pihaknya mengaku prihatin dengan adanya kasus perundungan yang terjadi dan melibatkan anak-anak.
"Kami sebagai tenaga pendidik merasa prihatin, dan tentu ini mencoreng dunia pendidikan. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama," ucap Thomas.
Menurut Thomas, pendidikan anak tidak bisa diserahkan hanya kepada satu pihak, baik sekolah atau orang tua saja. "Maka dari itu, kami sering berdialog dengan orang tua siswa bilamana ada masalah atau yang lainnya," katanya.
Sementara itu, terkait dengan pemetaan siswa, Thomas menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya siswa yang dianggap istimewa.
"Jadi ada dan tidaknya nanti akan kami laporkan ke Forkopimda. Yang jelas kami terbuka apabila terjadi sesuatu di sekolah," pungkas Thomas. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi