SUARA INDONESIA

Dosen Untag Surabaya Bantu Petani Kakao Pasarkan Hasil Produksi

Lukman Hadi - 27 October 2023 | 09:10 - Dibaca 2.05k kali
Pendidikan Dosen Untag Surabaya Bantu Petani Kakao Pasarkan Hasil Produksi
Aktivitas dosen Untag Surabaya saat bantu petani kakao memasarkan hasil produksi. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, Suaraindonesia.co.id - Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Surabaya memberikan pendampingan kepada para petani kakao di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

Pendampingan itu merupakan program pengabdian masyarakat dengan tajuk "Optimalisasi Alat Produksi Kakao dan Penguatan Manajemen Usaha untuk Meningkatkan Pendapatan Kelompok Tani Lestari Makmur Desa Pomahan, Pulung, Ponorogo".

Dalam program dana hibah Program Kemitraan Masyarakat Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tersebut, Untag Surabaya menerjunkan tiga dosen, yakni Ayun Maduwinarti, Aris Heri Andriawan, dan Royyan Firdaus.

Ketua pelaksana, Ayun Maduwinarti mengatakan, pendampingan ini dilakukan untuk membantu para petani meningkatkan nilai jual hasil panen kakao.

"Karena kakao merupakan komoditas yang sebetulnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika diolah dengan benar," terang Ayun, Kamis (26/10/2023).

Menurut Ayun, selama ini kelompok tani setempat masih menjual produk dalam bentuk biji kakao kering.

"Namun, hasil penjualan biji kakao kering tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk merawat pohon kakao," beber Dosen Administrasi Bisnis, FISIP Untag Surabaya ini.

Oleh karena itu, kata Ayun, hal yang menyebabkan para petani di Desa Pomahan sampai menebang pohon kakao miliknya dan menggantinya dengan tanaman lain.

"Oleh karena itu kami mengajukan pendanaan untuk melakukan optimalisasi alat yang udah ada sekaligus menambahkan alat produksi hingga menjadi bubuk coklat sekaligus pelatihan pemasaran pasca produksi," jelasnya.

Sementara Dosen Teknik Elektro, Aris Heri Andriawan, menyampaikan jika Kelompok Tani Lestari Makmur sebenarnya memiliki alat untuk mengeringkan biji kakao. Namun, alat tersebut belum dapat dimaksimalkan  agar kakao semakin memiliki nilai jual. 

"Karena menyadari coklat ini bisa diolah, kalau mereka tahu cara mengolahnya dan tahu cara memasarkannya dan tahu prospeknya seperti apa tentunya ini akan berdampak pada ekonomi para petani kakao," ungkap Aris.

Ketua Kelompok Tani Lestari Makmur, Sugik Purwanto mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap Untag dan DRTPM atas pendampingan ini. 

"Kami mengucapkan terima kasih sekali kepada Untag dan DRTPM yang sudah membantu kami dalam pemeliharaan dan pengolahan hasil kakao kami," kata Sugik.

Pendampingan ini sendiri telah dilakukan sejak Agustus hingga November mendatang. Saat ini, tim pelaksana sedang memberikan pendampingan pasca produksi yaitu untuk memasarkan hasil olahan kakao. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya