SUARA INDONESIA, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) baru, berkomitmen bagaimana masib para honorer bisa menjadi prioritas.
Pernyataan itu, disampaikan juru bicara PB PGRI Ilham Wahyudi dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2023) lewat selulernya.
"Honorer pegawai tidak tetap (PTT) dan guru tidak tetap (GTT) se-Indonesia akan menjadi prioritas program prioritas era kepemimpinan H.Teguh Sumarno," terang Ilham dalam keterangannya.
Ia beralasan, jumlah honorer guru tidak tetap masih banyak memiliki nasib tragis.
"Mari saya tantang siapapun yang menganggap honorer sudah tuntas. Masih banyak yang bernasib tragis," terang Ilham membeberkan.
Lantas ia mencontohkan di Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur, yang sampai saat ini masih ada ribuan honorer yang bernasib kurang beruntung.
"Mereka adalah guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap yang tidak jelas nasibnya kemana. Sementara umur sudah menua," lantangnya.
Maka dari itu, PB PGRI siap mengawal sampai tuntas hingga abdi negara itu bisa menjadi ASN sesuai mimpinya.
"Do'akan polemik ini segera berakhir. Semoga diberikan kesadaran dan terbuka hati pihak-pihak yang belum puas. Bahwa kepemimpinan H.Teguh Sumarno sudah berbadan hukum," tutupnya.
Pihaknya meminta, seluruh anggota PGRI se-Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan bahwa para guru bersatu dan sepakat satu komando. Dalam satu barisan, ikut organisasi yang sudah resmi yang diakui pemerintah dalam hal ini yang mempunyai SK Kemenkum Ham," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi