SUARA INDONESIA, SURABAYA- Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Sudarman mengatakan, bahwa organisasi Persatuan guru Republik Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Menurutnya, polemik yang terjadi di tubuh PGRI saat ini cukup mengejutkan seluruh anggota PGRI se-Indonesia.
“Saya sering buat voice note bahwa PGRI hari ini sedang tidak baik-baik saja. Kami bukan dalam ranga menjustifikasi mana yang benar, biarlah pengadilan yang memutuskan mana yang benar mana yang salah,” ungkapnya, saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id lewat sambungan selulernya, Senin (21/11/2023).
Pihaknya berharap, karena hari ini sudah dekat dengan tahun politik, tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Saya harap, tidak boleh ada yang mempolitisasi agar semua aman dan tenang,’ katanya melanjutkan.
Maka dari itu, pihaknya berharap pengurus PGRI tingkat kecamatan tidak terprovokasi oleh informasi yang dapat memperkeruh keadaan. Biarlah elit tingkat atas yang menyelesaikan. Kita jangan ikut-ikut,” paparnya.
Kendati begitu, dirinya tidak menampik, bahwa kepengurusan yang resmi untuk saat ini adalah H.Teguh Sumarno.
“Sekali lagi, kita bukan mau menghakimi, tetapi seperti yang kita ketahui dan kita lihat hari ini SK Kemenkumham itu adalah H.Teguh Sumarno,” paparnya.
Sementara juru bicara PB PGRI Pusat Ilham Wahyudi kembali mempertegas, bahwa persoalan keabsahan adalah ranah negara.
“Silahkan boleh tidak terima. Tetapi, mari kita hargai dulu siapa hari ini yang ber SK kemenkumham,” ungkap Ilham.
Disinggung terkait penggembokan pagar masuk gedung PB PGRI, pihaknya menanggapi santai.
‘Biarkan aparat penegak hukum yang membuka. Semua anggota PGRI berhak masuk dan memakai fasilitas PGRI. Termasuk kami,” tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi