SUARA INDONESIA

YSBS Cilacap Gaungkan Sekolah Inklusi lewat Buku

Satria Galih Saputra - 27 February 2024 | 23:02 - Dibaca 1.86k kali
Pendidikan YSBS Cilacap Gaungkan Sekolah Inklusi lewat Buku
Talk Show bersama Andy F Noya disertai peluncuran buku 'Gotong Royong Bangun Sekolah Inklusi' di Aula Yuniorat SD Maria Immaculata di Jalan Kendeng, Cilacap. (Foto: istimewa)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Dalam rangka upaya menggaungkan inklusivitas di dunia pendidikan, Yayasan Sosial Bina Sejahtera Cilacap meluncurkan buku berjudul "Gotong Royong Bangun Sekolah Inklusi".

Buku yang ditulis oleh Sutriyono Robert dan diterbitkan oleh Penerbit Obor ini mengangkat kisah para murid, guru, dan orangtua di sekolah Maria Immaculata dan Yos Sudarso binaan YSBS Cilacap ini. 

Dalam kesempatan itu, buku mengandung nilai inspiratif tersebut diluncurkan dalam kegiatan Talk show bersama host ternama Andy F Noya atau host yang dikenal melalui acara televisi bertajuk "Kick Andy" di Aula Yuniorat SD Maria Immaculata di Jalan Kendeng, Cilacap, Selasa (27/2/2024). 

Sutriyono saat ditemui mengungkapkan, bahwa buku tersebut lebih banyak memuat cerita bagaimana pengalaman anak berkebutuhan khusus (ABK) selama bersekolah di Maria Immaculata. 

"Kemudian sahabat dari ABK yang bercerita bagaimana temannya, lalu juga bagaimana guru berjuang pada awalnya memang kesulitan, namun akhirnya mereka belajar bahwa ini jadi pelayanan dan tanggung jawab mereka, lalu cerita orang tua ABK," katanya. 

Diharapkan melalui penerbitan buku tersebut, gagasan sekolah inklusi menjadi semakin kuat untuk didalami oleh masyarakat luas. Disamping itu, mendorong sekolah lain agar menerima keberadaan anak berkebutuhan khusus, sebagaimana yang dilakukan oleh sekolah Maria Immaculata tersebut. 

"Saya juga berharap banyak pihak nantinya lebih menerima dan menghargai keberadaan mereka meskipun berbeda," ujar Sutriyono. 

Sementara itu, menanggapi adanya siswa berkebutuhan khusus di sekolah, Kepala SD Maria Immaculata Cilacap, Veronica Tri Widiyatmi mengatakan, hal ini sebagai sarana implementasi untuk belajar bagaimana mengasihi antar sesama. 

"Ini merupakan bentuk nyata bagaimana kami mengasihi dengan sepenuh hati, tanpa syarat dan seadanya. Dan di sekolah kami antara anak dengan kebutuhan khusus dengan anak reguler ini berkembang bersama," ungkapnya. 

Diketahui terdapat 50 siswa berkebutuhan khusus bersekolah di SD Maria Immaculata Cilacap dengan berbagai keunikan. "Awalnya 53, kemudian seiring berjalannya waktu 3 anak didik kami mengalami perkembangan dan masuk menjadi anak reguler," terang Tri. 

Lebih lanjut, Tri menyampaikan, bahwa selama ini pihaknya tidak mengalami kesulitan dengan keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolahnya.

"Kami melihat potensi masing-masing anak. Jadi kalau yang masih bisa diajari baca tulis ya kami ajari, kalau yang motorik-motorik kami beri pelatihan," jelas Tri. 

"Selama ini kami tidak merasa mengalami hambatan, tetapi kami berjalan bersama dan ini mendapat dukungan dari orangtua juga. Kami bersyukur wali murid bisa mengerti, memahami keadaan sekolah inklusi," pungkasnya. (*) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya