SUARA INDONESIA

FIKKIA Unair Banyuwangi Buka Pendaftaran Prodi Kedokteran, Kuota 50 Mahasiswa

Muhammad Nurul Yaqin - 11 July 2024 | 16:07 - Dibaca 1.70k kali
Pendidikan FIKKIA Unair Banyuwangi Buka Pendaftaran Prodi Kedokteran, Kuota 50 Mahasiswa
Dekan Fakultas Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi, Prof Soetojo, saat menunjukkan fasilitas yang mumpuni untuk mahasiswa. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi resmi mengumumkan pembukaan pendaftaran bagi mahasiswa baru.

Pembukaan perdana ini, FIKKIA Unair Banyuwangi membuka kuota sebanyak 50 mahasiswa. Pendaftaran dibuka mulai 9 Juli hingga 1 Agustus 2024.

“Pendaftaran tahun ini hanya dibuka untuk jalur mandiri,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi, Prof Soetojo, Kamis (11/7/2024).

Jalur mandiri yang dimaksud adalah Seleksi Mandiri (SMUA) Reguler Tes Tulis yang dapat diakses melalui laman ppmb.unair.ac.id.

Terdapat beberapa syarat khusus bagi calon mahasiswa. Diantaranya tidak buta warna total maupun parsial.

“Tahun berikutnya tidak hanya jalur mandiri. Pendaftaran akan dibuka untuk jalur SNBP dan SNBT,” terang Prof Soetojo.

Pembukaan Prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi melengkapi tiga prodi yang sudah established sejak tahun 2014 terakreditasi unggul. Seperti Akuakultur, Kesehatan Masyarakat, dan Kedokteran Hewan.

Kedokteran FIKKIA Unair memiliki bidang unggulan travel medicine yang siap mencetak dokter dengan kemampuan profesional dan handal di berbagai medan maupun situasi.

FIKKIA Unair telah dilengkapi laboratorium seperti anatomi, keterampilan medis, fisiologi, biokimia, parasit, bakteriologi-mikrobiologi yang telah terintegrasi melalui Laboratorium Terpadu.

Dukungan RSUD Blambangan sebagai rumah sakit pendidikan utama dan sejumlah wahana satelit akan mewadahi mahasiswa Kedokteran FIKKIA Unair mengeksplorasi berbagai kasus kesehatan, yakni RSUD Genteng dan RS Unair.

“Jadi semua fasilitas di Prodi Kedokteran FIKKIA Unair di Banyuwangi sudah sangat lengkap. Mahasiswa tidak harus ke Surabaya. Karena disini sama,” cetusnya.

Prof Soetojo juga membandingkan antara Banyuwangi dan Surabaya. Terutama dari sisi biaya hidup yang lebih murah di Banyuwangi.

“Poin pentingnya lagi, Banyuwangi itu biaya hidupnya lebih murah. Sektor wisata juga sangat mendukung. Selain itu akses transportasi juga mudah disini. Ada kereta, bandara, pelabuhan, dan lainnya,” tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV