SUARA INDONESIA

Petasan dan Balon Udara Ponorogo, Tradisi yang Berakhir di Bui

Andre Prisna - 20 May 2021 | 14:05 - Dibaca 3.76k kali
Peristiwa Daerah Petasan dan Balon Udara Ponorogo, Tradisi yang Berakhir di Bui
Para (terduga) pelaku kepemilikan bahan peledak petasan balon udara saat digelandang di Mapolres Ponorogo

PONOROGO - Aparat kepolisian dari Polres Ponorogo gencar melakukan razia balon udara dan petasan selama perayaan hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Kapolres Ponorogo, AKBP Mochammad Nur Aziz mengungkapkan, total sedikitnya ada sebanyak 21 orang ditangkap petugas yang kedapatan hendak menerbangkan balon udara dengan petasan.

"Dari hasil penyelidikan 21 orang tersebut, sebanyak 8 orang naik ke proses penyidikan. Karena adanya kepemilikan bahan peledak," jelasnya kepada awak media, Kamis (20/5/2021).

Dirinya menambahkan, bahkan 3 orang diantaranya tercatat masih dibawah umur. Berinisial FA (14), MTR (15) dan RGS (15). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Jambon.

"Ketiganya membeli bahan peledak jenis serbuk petasan dan plastik balon udara dengan cara iuran atau patungan, senilai total uang Rp 550.000," imbuhnya. 

Kemudian berdasarkan hasil pengembangan, pihaknya juga mengamankan 2 orang lainnya yang juga warga Kecamatan Jambon, berinisial MAE (28) dan KSN (61).

"Barang bukti yang kita amankan 6,5 kilogram bahan peledak jenis serbuk petasan dan 92 ikat sumbu petasan warna merah putih," jlentrehnya. 

Para (terduga) pelaku melanggar Pasal 1 ayat (1) undang-undang Darurat RI nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan bahan peledak.

"Saat ini (terduga) pelaku telah diamankan. Untuk yang dibawah umur tak dilakukan penahanan, namun harus wajib lapor di Mapolres Ponorogo," imbuhnya. 

Selain itu, selama melakan operasi dan razia, pihaknya telah mengamankan total 172 balon udara dan 3.474 petasan berbagai jenis dan ukuran.

"Meskipun balon udara dinilai sebagai tradisi sebagian warga, namun jika melanggar hukum wajib ditindak," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Andre Prisna
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya