JEMBER — Kegiatan Fashion Jalanan yang saat ini sedang viral di berbagai daerah juga akan hadir di Kabupaten Jember pada Minggu (31/07/2022) malam nanti.
Namun hal tersebut justru menuai penolakan dari berbagai kalangan masyarakat yang menganggap bahwa kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat.
Soehendri Rooskarwanto, seorang aktivis yang tergabung dalam salah salah satu Ormas di Jember mengungkapkan jika kegiatan tersebut tidak ada guna nya bahkan cenderung memberikan efek yang negatif di masyarakat.
“Saya jelas menolak keras kegiatan semacam ini, tidak ada manfaatnya lebih banyak mudharat nya, lebih baik gelar kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” ujarnya kepada tim Suara Indonesia, Sabtu (30/07/2022) pagi.
Tidak hanya itu, Soehendri juga menyampaikan jika kegiatan tersebut berpotensi membuat kaum LGBT antusias mengikuti acara itu.
“Jika berkaca dari yang sudah-sudah, terutama di Citayam, kegiatan semacam ini justru menjadi wadah bagi kaum LGBT untuk unjuk gigi, hal ini tentu sangat bertentangan dengan hukum di negara kita bahkan di agama,” bebernya.
Selain itu, dirinya menegaskan jika Kabupaten Jember saat ini telah mempunyai ajang Fashion yang mendunia yakni Jember Fashion Carnival.
“Kita sudah punya JFC yang dikenal di seluruh penjuru dunia, kami tidak ingin nantinya acara fashion jalanan yang masih belum memiliki kejelasan ini justru mencoreng nama JFC yang sudah membumbung tinggi,” tegasnya.
Selain itu, berbagai postingan penolakan juga dilontarkan oleh masyarakat Jember di berbagai platform seperti Facebook dan Instagram.
“Kami masyarakat Jember dengan tegas menolak kegiatan ini, kami sudah punya JFC dan kegiatan ini tidak mempunyai makna yang jelas bahkan tidak punya tujuan,” ujar salah satu masyarakat di grup Facebook Info Warga Jember.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi