JAKARTA - Meskipun ada sejumlah penolakan dari beberapa negara, Pemerintah Indonesia tetap akan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Acara yang direncanakan akan di Pulau Bali tersebut, akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang.
Informasi itu disampaikan oleh Staf Khusus Program Prioritas Kementerian Luar Negeri dan Co-Sherpa G20 Indonesia Triansyah Djani saat jumpa pers Kamis (24)03/2022) sebagaimana dilansir dari VOA Jejaring Suaraindonesia.co.id.
"Tidak ada yang berubah. Kita akan laksanakan sesuai tugas sebagai presiden (G20). Kita sudah kirim tanggal 22 Februari lalu," ungkap Triansyah.
Di hadapan wartawan Triansyah mengatakan, keputusan itu menekankan diplomasi Indonesia berdasarkan prinsip.
Dirinya mengakui, setiap kali Indonesia mengetuai pertemuan forum antar negara, Indonesia selalu prosedur. Termasuk pertemuan G20.
Oleh karena itu, sambung dia, sudah menjadi kewajiban bagi setiap presidensi G20 untuk diundang dalam pertemuan tersebut tanpa terkecuali.
"Dengan demikian, semua anggota G20 harus mendapatkan surat undangan, karena itu sudah berlaku sejak G20 pertama kali didirikan," paparnya.
Triansyah kembali menegaskan, G20 adalah forum antar negara yang membahas tentang perkembangan ekonomi internasional.
"Oleh karena itu, Indonesia akan memusatkan pelaksanaan acara G20 tahun ini, fokus pada pemilihan ekonomi pasca Covid-19," sebutnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Tamara Festiyanti |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi