SUARA INDONESIA

Korea Utara Bantah Tuduhan AS, Terkait Tudingan Pasokan Senjata ke Rusia

Yuni Amalia - 08 November 2022 | 19:11 - Dibaca 844 kali
Peristiwa Internasional Korea Utara Bantah Tuduhan AS, Terkait Tudingan Pasokan Senjata ke Rusia
Presiden Korea Utara Kim Jong Un (Foto: AP/VOA)

JAKARTA - Negara Korea Utara telah membantah klaim Amerika bahwa negara itu mengirimkan peluru artileri dan amunisi ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina. 

Justru, Korea Utara pada Selasa (8/11/2022) dengan berani menuduh AS berbohong atas informasi yang berkembang itu.

Bantahan itu menyusul puluhan uji coba senjata oleh Korea Utara, termasuk rudal-rudal jarak pendek yang kemungkinan berkemampuan nuklir dan sebuah rudal balistik antarbenua yang dapat menarget daratan AS.

 Pyongyang mengatakan, pihaknya menguji coba rudal dan artileri agar dapat menyerang “tanpa ampun” target-target penting Korea Selatan dan AS jika menghendakinya.

Korea Utara juga telah mengambil hati sekutu tradisionalnya Rusia dalam beberapa tahun ini, dan bahkan mengisyaratkan tentang pengiriman pekerja untuk membantu membangun kembali daerah-daerah yang diduduki Rusia di Ukraina. 

AS telah menuduh Korea Utara, salah satu negara dengan persenjataan paling banyak di dunia, memasok amunisi era Soviet seperti peluru artileri, untuk mengisi kembali cadangan Rusia yang terkuras di Ukraina.

Beberapa pekan lalu, Rusia mengirimi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un satu kereta penuh berisi 30 kuda ras asli, membuka perbatasan dengan negara tetangganya itu untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun. 

Kim gemar sekali berkuda dan media pemerintah kerap memotret ia menunggangi kuda putih yang berlari kencang di jalur pegunungan bersalju. Kuda-kuda jenis Orlov itu sangat mahal di Rusia.

Juru bicara Far Eastern Railway Rusia memberitahu kantor berita pemerintah pada 2 November bahwa kereta pertama bertolak ke Korea Utara dengan membawa 30 kuda dan kereta berikutnya akan membawa obat-obatan.

Beberapa pakar mengatakan, Korea Utara mungkin menginginkan bahan bakar Rusia dan juga alih teknologi serta pasokan yang diperlukan untuk memajukan kemampuan militernya sementara negara itu mengupayakan sistem senjata yang lebih canggih.

Pada September lalu, Korea Utara memulai kembali layanan kereta barangnya dengan China, mitra dagang terbesarnya, mengakhiri jeda selama lima bulan.




» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV