JAKARTA - Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Mark Milley, terjadi pertempuran hebat, pada Rabu (9/11/2011).
Pihaknya memperkirakan, lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka di Ukraina dalam kontak senjata itu.
Kendati begitu, prediksi itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen oleh kantor berita Reuters, jejaring VOA.
Namun, pernyataan Milley itu merupakan perkiraan tertinggi Amerika sejauh ini akan jumlah korban dalam konflik yang telah berlangsung hampir sembilan bulan.
Rusia menghadapi potensi jeda pertempuran pada musim dingin ini, yang menurut para ahli bisa membuka peluang untuk semacam negosiasi.
Ditanya tentang prospek diplomasi di Ukraina, Milley mencatat bahwa penolakan awal untuk bernegosiasi dalam Perang Dunia I menambah penderitaan manusia dan menyebabkan jutaan lagi korban.
"Jadi, ketika ada kesempatan bernegosiasi, kalau perdamaian bisa dicapai ... manfaatkan momen itu," ujar Milley kepada Economic Club of New York.
Amerika dan sekutunya di NATO tidak intervensi langsung di Ukraina, tetapi mempersenjatai, menasihati dan memungkinkan militernya membela negara itu melawan tentara Rusia yang menginvasi.
Menurut Milley, konflik itu sejauh ini telah menyebabkan antara 15 juta dan 30 juta warga Ukraina mengungsi dan menewaskan mungkin 40.000 warga sipil Ukraina. [VOA/ka/ab]
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi