JAKARTA - Pentagon mengecam Rusia karena menarget warga sipil Ukraina setelah serangan mematikan pada akhir pekan lalu ke sebuah gedung bertingkat di Dnipro, yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.
Korban termasuk puluhan orang yang awalnya dinyatakan hilang di lokasi, yang menjadi tempat tinggal bagi 1.700 orang, menurut pejabat tinggi kantor kepresidenan Ukraina.
“Kami tahu Rusia meluncurkan rentetan rudal besar-besaran dari pesawat, kapal angkatan laut dan darat ke target-target infrastruktur sipil Ukraina dan warga sipil,” kata Juru Bicara Pentagon, Brigjen Pat Ryder.
“Saya pikir, sekali lagi, serangan itu semakin menyoroti sifat konflik ini dan rendahnya perilaku pasukan Rusia yang menarget warga sipil,” lanjutnya, sebagaimana dilansir di VOA/Jejeraing Suaraindonesia.co.id.
Dewan Kota Dnipro mengatakan sekitar 400 orang kehilangan tempat tinggal, dimana 72 apartemen hancur total dan 236 lainnya rusak parah.
Ryder mengatakan, pelatihan AS bagi sekitar 90-100 tentara Ukraina sudah dimulai di Fort Sill Oklahoma, dengan pelatihan Sistem Pertahanan Rudal Patriot.
“Sampai hari ini, ini adalah satu-satunya tahapan, tapi tentu saja kami akan terus membuka dialog itu,” kata Ryder. “Dan tentunya Fort Sill memiliki kemampuan dan kapasitas untuk melatih banyak negara berbeda mengenai [sistem] Patriot.” [rd/jm]
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi