JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (BMI) meminta pemerintah Indonesia segera menarik rem darurat, menyusul melonjaknya jumlah kasus covid-19 pasca periode libur lebaran.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPN BMI Farkhan Evendi dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan suaraindonesia.co.id, Sabtu (19/6/2021).
Dikatakannya, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan untuk melaksanakan pembatasan lebih ketat seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana yang dilaksanakan di sejumlah daerah tahun 2020 lalu.
"Airlangga segera menarik rem darurat atas kasus covid yang melejit dengan berbagai varian baru hari-hari ini. Kewenangan ada di Airlangga selaku ketua KEN-KPC, bukan level kepala daerah," ujar Farkhan.
Disisi lain, Bintang Muda Indonesia menilai bahwa vaksinisasi pun dinilai kurang dikebut kencang.
"Selain itu Kemensos harus memastikan ketersediaan bahan pokok rakyat bila tarik rem terjadi, yang jelas Jawa benar-benar kewalahan atas varian baru covid," tuturnya.
Kepada sejumlah pengurus BMI di Jawa, Farkhan menghimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap covid yang terus membesar seperti puncak gunung es yang saat ini baru terlihat ujungnya.
"Sampai saat ini BMI belum melihat ketangkasan Airlangga dalam memimpin penanggulangan covid ini. Dia kan bisa gerakkan CSR BUMN, dan lain sebagainya, harusnya dia mampu menginisiasi penyelamatan segera nyawa dan ekonomi rakyak," ujarnya.
Perlu diketahui, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia baru saja mencetak rekor tertinggi sejak Januari 2021, yaitu 12.624 kasus pada Kamis (17/6) dan 12.990 kasus pada Jumat kemarin. Totalnya kini ada 1,95 juta kasus positif di tanah air per kemarin.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi