JAKARTA - Para anggota Dewan Keamanan PBB meminta Rusia untuk berhenti menyerang Ukraina setelah Moskow meluncurkan serangan rudal baru ke jaringan energi Ukraina yang telah rusak hari Rabu (23/11/2022).
Serangan itu, mengakibatkan terputusnya aliran listrik serta sebagian pasokan air dan transportasi umum di beberapa kota, sehingga memperparah kesulitan yang dihadapi jutaan orang pada musim dingin ini.
Bahkan, di beberapa wilayah melaporkan serangan berturut-turut dan pemadaman listrik bergiliran.
Pertemuan darurat di New York itu diadakan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menginstruksikan Duta Besar Ukraina untuk PBB meminta penyelenggaraan pembicaraan di antara para anggota Dewan Keamanan.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin “menggunakan musim dingin sebagai senjata untuk menimbulkan penderitaan yang hebat terhadap rakyat Ukraina.”
Dalam sanggahannya, duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia membela serangan-serangan itu. Ia mengatakan bahwa “kami melancarkan serangan dengan senjata presisi terhadap sebuah infrastruktur energi dan lainnya yang digunakan untuk keperluan militer memasok unit-unit Ukraina dengan senjata Barat, memastikan dukungan logistik dan komunikasi dengan unit-unit Ukraina.” [VOA/uh/ab]
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi