SUARA INDONESIA

Mondok di Kediri Santri asal Banyuwangi Tewas Tak Wajar, Jenazah Penuh Luka Lebam

Muhammad Nurul Yaqin - 26 February 2024 | 15:02 - Dibaca 1.23k kali
Peristiwa Mondok di Kediri Santri asal Banyuwangi Tewas Tak Wajar, Jenazah Penuh Luka Lebam
Ilustrasi jenazah. (Foto: Pixabay)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Jenazah Bintang Balqis Maulana, tiba di rumah duka di Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Sabtu (24/2/2024) dini hari.

Bocah 14 tahun yang mondok di salah satu ponpes di Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, itu tewas dengan kondisi tak wajar.

Kepulangan jenazah disambut isak tangis keluarga. Mereka tak menyangka putra bungsu dari tiga bersaudara tersebut pulang dalam keadaan meninggal dunia.

Diketahui, jasad korban penuh luka lebam. Sedangkan kata pihak pesantren, Balqis semula dikabarkan meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.

"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali," ujar Mia Nur Khasanah (22), kakak korban, Senin (26/2/2024).

Kedatangan jenazah korban pun jadi titik awal kecurigaan keluarga. Menurut Mia, ceceran darah sempat keluar dari keranda yang membawa jasad adiknya tersebut.

Berawal dari itulah, kemudian dirinya meminta untuk dibukakan kain kafan yang membungkus jasad adiknya.

Permintaan keluarga awalnya sempat dirintangi oleh FTH, sepupunya. Yang ikut mengantarkan Balqis bersama rombongan pesantren yang berjumlah empat orang.

"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ungkap Mia.

Desakan keluarga ditambah tetangga yang ikut menyambut kedatangan jenazah Balqis, tak mampu ditolak FTH, termasuk pihak pesantren. Hingga kemudian pihak keluarga terperangah melihat kondisi jenazah Balqis.

"Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh, ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," ujar Mia.

Mia menambahkan, tak hanya luka tersebut, sejumlah luka sundutan rokok juga terlihat di kaki korban. Jumlahnya lebih dari satu. Termasuk satu luka pada dada yang menurutnya seperti berlubang. Pihak keluarga pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Banyuwangi.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega membenarkan jika telah menerima laporan atas insiden ini. “Jenazah masih dilakukan visum di RSUD Blambangan Banyuwangi. Hasilnya masih menunggu,” kata Vega.

Ia menyebut, setelah hasilnya keluar nantinya, akan diteruskan ke Polres Kediri untuk diproses lebih lanjut. “Kasus tersebut seluruhnya ditangani oleh Polres Kediri,” sambungnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya