SUARA INDONESIA, NGAWI - Saminten (64) perempuan lansia asal Dusun Genengan, Desa/ Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam kamarnya dalam kondisi terlentang dan leher terlilit kain jarik, pada Senin 18 Maret 2024 lalu.
Tewasnya Saminten yang awalnya dilaporkan karena gantung diri, dari hasil olah tempat kejadian perkara terdapat kejanggalan. Karena menaruh kecurigaan, polisi pun akhirnya membawa jenazah korban ke RSUD Soeroto Ngawi untuk di autopsi, hasil autopsi dari RSUD Soeroto Ngawi menunjukkan, Saminten diduga kuat dibunuh.
"Berdasarkan hasil olah TKP dan autopsi, pada leher korban tidak ditemukan adanya luka sehubungan dengan jeratan tali, dan dokter autopsi menyimpulkan bahwa terdapat tanda-tanda kekerasan pada kepala korban," kata Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Rabu (20/3/2024).
"Tanda kekerasan ada luka pada kepala, dan penyebab kematian korban karena terhentinya jalan napas akibat dicekik. Selain dari itu berbagai barang bukti sudah kita amankan. Doakan segera terungkap siapa pelakunya," sambungnya.
Joshua mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini terus melakukan penyelidikan. Sebanyak 8 saksi sudah dimintai keterangan termasuk saksi pertama kali yang melihat korban meninggal dunia yakni suami korban bernama Parsi. Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan terhadap Parsi terus dilakukan.
Diberitakan sebelumnya, Saminten (64) asal Dusun Genengan, Desa/ Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam kamarnya pada Senin (18/3/2024). Saat ditemukan, Saminten dalam kondisi leher terlilit kain.
Kronologi awal sekitar pukul 09.00 WIB saat tetangga korban bernama Rika sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba mendengar suara teriakan meminta tolong, suara itu ternyata Parsi (64) suami korban.
Kemudian Rika mengajak tetangga lain Parmi dan Yanti mendatangi rumah Parsi, saat masuk rumah ternyata Saminten sudah tidak bernyawa dengan posisi terlentang di kamar tidur dan ada kain jarik yang melilit lehernya.
Melihat meninggalnya Saminten terdapat kejanggalan, lanjut kemudian Rika melaporkan kejadian itu kepada pihak desa diteruskan ke Polsek Bringin. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ada dugaan pembunuhan, untuk memastikan kematian korban, jenazah lalu dikirim ke RSUD Soeroto Ngawi untuk dilakukan otopsi.
Kapolsek Bringin AKP Suyitno mengatakan, ada dugaan meninggal tak wajar, laporan awal korban meninggal karena gantung diri karena saat ditemukan leher terlilit kain jarik, namun saat diperiksa Inafis Polres tidak ditemukan luka pada leher, justru ditemukan luka pada pelipis dan telinga mengeluarkan darah.
"Kalau gantung diri seharusnya tali jarik yang mengikat leher korban simpul di belakang, saat ditemukan simpul di depan, dan tidak ada luka akibat lilitan di leher. Karena janggal jenazah dibawa ke RSUD untuk dilakukan otopsi," ungkap Suyitno.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi