SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Selama ramadan, balap liar kian marak di Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka beraksi menjelang buka puasa dan sahur.
Aksi balap liar yang dilakukan sekumpulan remaja itu sangat meresahkan warga. Polisi pun tak tinggal diam. Mereka secara masif melakukan razia.
Saat operasi balap liar di Jalan Perkebunan Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, polisi berhasil mengamankan sejumlah kendaraan.
Setidaknya ada 9 unit sepeda motor yang terlibat balap liar, langsung diangkut ke Polsek Glagah.
Motor-motor itu tak dilengkapi surat-surat dan berknalpot brong itu selanjutnya diamankan di kantor Satlantas Polresta Banyuwangi untuk proses lebih lanjut.
Kapolsek Glagah, AKP Pudji Wahyono mengatakan kendaraan itu diamankan di jalan Perkebunan Kalibendo pada Rabu, 16 Maret 2024, sekira pukul 16.30 WIB.
"Sebanyak 9 unit sepeda motor yang kami amankan. Motor-motor itu tak standar, berknalpot brong dan tidak dilengkapi surat-surat," kata Pudji, Kamis (21/3/2024).
Pudji menjelaskan patroli balap liar ini merupakan respon dari keluhan masyarakat. Dimana masyarakat mengeluh tentang aktivitas balap liar di Jalan Perkebunan Kalibendo.
Saat Ramadan, lanjut Pudji, perkebunan Kalibendo memang menjadi jujugan bagi muda-mudi untuk ngabuburit menunggu waktu buka puasa.
Namun sayangnya cara kegiatan ngabuburit yang dipilih keliru. Mereka justru melakukan aksi balap liar.
"Selain mengamankan kendaraan yang digunakan balap liar, kami juga memberi edukasi kepada pemuda-pemuda yang terlibat balapan," tegasnya.
Terkait kendaraan, tambah Pudji, diamankan di Satlantas. Kendaraan dapat diambil kembali asalkan harus dikembalikan ke mode standar sesuai SNI.
Pudji menegaskan bahwa selama ramadan ini pihaknya berkomitmen untuk menjaga kondusifitas di wilayahnya. Termasuk mencegah terjadinya aktivitas balap liar.
"Selama ramadan ini kita secara berkelanjutan akan melakukan patroli untuk mencegah balap liar," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi