SUARA INDONESIA

Sejarah Awal Pembentukan Pulau Jawa: Dari Zaman Pra-Sejarah hingga Kerajaan Hindu-Buddha

Nawang Wulan - 19 September 2024 | 09:09 - Dibaca 1.15k kali
Peristiwa Sejarah Awal Pembentukan Pulau Jawa: Dari Zaman Pra-Sejarah hingga Kerajaan Hindu-Buddha
Foto: Sejarah Tanah Jawa di Indonesia/(@Pixabay)

SUARA INDONESIA - Pulau Jawa, salah satu pulau terbesar di Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks. 

Sejarah awal pembentukan Pulau Jawa dimulai sejak zaman pra-sejarah, dengan berbagai proses geologis yang membentuk daratan ini. 

Kali ini akan mengupas bagaimana Pulau Jawa terbentuk, dari zaman prasejarah hingga masuknya pengaruh Hindu-Buddha yang mengubah lanskap sosial dan budaya pulau ini.

Zaman prasejarah Pulau Jawa ditandai dengan penemuan berbagai artefak yang menunjukkan adanya pemukiman manusia purba. 

Salah satu temuan paling terkenal adalah fosil Homo erectus di situs Sangiran, yang menunjukkan bahwa manusia telah menghuni Pulau Jawa sejak sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. 

Bukti arkeologis ini memberikan gambaran tentang kehidupan awal manusia dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Memasuki periode sejarah, sekitar abad ke-4 Masehi, Pulau Jawa mulai terpengaruh oleh ajaran Hindu dan Buddha dari India. Pengaruh ini terlihat jelas dalam berbagai peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. 

Candi Borobudur, yang dibangun pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra, adalah salah satu monumen Buddha terbesar dan paling megah di dunia. Di sisi lain, Candi Prambanan, yang merupakan candi Hindu, merupakan contoh arsitektur Hindu yang sangat penting.

Pengaruh Hindu-Buddha tidak hanya terlihat dalam arsitektur, tetapi juga dalam sistem pemerintahan, seni, dan budaya masyarakat Jawa pada waktu itu. 

Penggunaan bahasa Sanskerta dalam prasasti-prasasti serta pengembangan sistem penulisan aksara Jawa adalah beberapa dampak yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Nawang Wulan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV