SUARA INDONESIA

Mutasi Kepala Sekolah SMAN 10 Tuai Reaksi Protes Keras dari Alumni, FKKS dan KS

Yulian (Magang) - 18 October 2024 | 12:10 - Dibaca 310 kali
Peristiwa Mutasi Kepala Sekolah SMAN 10 Tuai Reaksi Protes Keras dari Alumni, FKKS dan KS
Reaksi keras protes mutasi pindah tugas kepala sekolah SMAN 10 Surabaya oleh Alumni, FKKS dan KS dijabarkan lantaran tak sesuai pada proyektivitas torehan hasil prestasi yang diperoleh.(Foto: Yulian untuk suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - Ketua Ikatan Alumni SMA 10 Heru Satrio, memberikan reaksi keras atas berpindahnya Kepala Sekolah SMAN 10 secara tiba-tiba.

Disamping itu, ia juga menyesalkan atas kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur yang dianggap tidak adil lantaran Kepala Sekolah tersebut berprestasi.

"Kepala sekolah berprestasi seharusnya mendapatkan promosi, bukan dimutasi ke daerah terpencil. Ia juga mempertanyakan alasan mengapa hanya sedikit siswa yang mendapat kesempatan penyegaran, padahal prestasi seharusnya menjadi dasar utama dalam penempatan," ungkap Heru saat ditemui, Jumat (18/10/2024).

Heru menambahakan, selanjutnya akan mempertanyakan hal tersebut ke dinas terkait. Ia memastikan, apabila belum ada penjelasan yang memuaskan, akan mengambil sikap dengan menutup gerbang sekolah dan mengunci ruang Kepala Sekolah untuk Kepala Sekolah yang baru. 

Sebagai Ketua ikatan alumni SMA 10, Heru bersama dengan anggota lainnya akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui alasan di balik mutasi ini.

Mereka akan memeriksa kembali proses penilaian dan meminta Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk menjamin bahwa Kepala Sekolah yang baru dapat meningkatkan prestasi siswa.

Heru juga menyoroti prestasi-prestasi siswa di bidang karya ilmiah dan internasional yang belum mendapatkan perhatian yang cukup. Ia berharap agar alumni lebih memperhatikan dan mendukung prestasi siswa, terutama dalam menghadapi isu-isu terkini seperti anti-korupsi.

"Yang jelas hal mendasar atas reaksi protes ini, lanjutnya sebagai bentuk peduli dan bentuk solidaritas atas pencapaian prestasi sekolah, penting untuk kami tegaskan dan pertanyakan apakah ada kaitan antara mutasi kepala sekolah dengan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, mengingat adanya lomba karya tentang anti-korupsi yang akan diselenggarakan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah Jatim Kunjung Wahyudi mengaku terkejut atas terjadinya mutasi atau pindah tugas Kepala Sekolah SMAN 10 Surabaya ke Kabupaten Pasuruan.

"Kami dari Forum Komunikasi Komite Sekolah Jatim akan mempertanyakan dasar hukum dari mutasi ini. Menurut Permendikbud tahun 2021, mutasi kepala sekolah seharusnya dilakukan setiap 4 tahun sekali. Namun, kepala sekolah SMAN 10 (Budi Santoso) baru menjabat selama 1 tahun 10 bulan," cetusnya.

Ironisnya, kata Kunjung, torehan prestasi kepala sekolah sekarang (Budi Santoso, red) selama memimpin SMAN 10 Surabaya sangat luar biasa. 

Kunjung mengulas dibawah kepemimpinan Budi santoso, SMAN 10  berhasil naik peringkat dan siswa-siswinya meraih prestasi akademik yang membanggakan, bahkan hingga tingkat internasional. "Kami khawatir, mutasi ini akan berdampak negatif pada kualitas pendidikan di SMAN 10 Surabaya," duganya.

Bahkan, ia juga mendapatkan informasi bahwa banyak kepala sekolah di Jawa Timur yang mengalami mutasi tanpa alasan yang jelas. "Ada dugaan adanya intimidasi terhadap kepala sekolah yang dianggap tidak loyal. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur," katanya.

Oleh karena itu, Kunjung meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk memberikan penjelasan yang transparan terkait alasan mutasi pindah tugas kepala sekolah SMAN 10 dan kebijakan mutasi kepala sekolah secara umum. 

"Kami berharap, pendidikan di Jawa Timur dapat terus meningkat kualitasnya dan menjadi barometer pendidikan nasional," tegasnya.

Supriyadi, Ketua Komite SMA Negeri 10 mengungkapkan, pengabdian tugas yang sudah hampir 20 tahun di sekolah mereaksi kebijakan pindah tugas kepala sekolah yang tanpa sebab alasan jelas tersebut.

"Saya terlibat dalam dunia pendidikan di sini sebagai alumni angkatan pertama tahun 1988. Kemarin, saya sangat terkejut mendengar bahwa Bapak Budi, Kepala Sekolah kita, mendapat surat mutasi. Ternyata, mutasi ini berasal langsung dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atas persetujuan Gubernur," terangnya.

Sebab, menurut Supriadi melihat prestasi Budi Santoso selama memimpin sebagi keplaa sekolah telah mengukir prestasi luar biasa selama ini.

"Saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Beliau telah banyak berjasa bagi sekolah, seperti membimbing siswa meraih medali emas dalam kompetisi internasional di Korea Selatan dan Malaysia. Selain itu, beliau juga telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini," bebernya.

Oleh karena itu, sebagai Ketua Komite sekolah SMAN 10, pihaknya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah lama dan berharap tetap dapat memimpin SMAN 10.

"Apapun kesukses yang sudah diraih wajib untuk dilanjutkan sampai masa tugas yang sudah ditentukan.  Dan tempat tugas yang baru pun juga tak sebanding jamin dapat menorehkan prestasi yang sudah diperoleh," ingat Supriadi.

"Dan terpenting, juga ingin meminta dukungan dari seluruh pihak, baik alumni, guru, maupun masyarakat, agar SMA Negeri 10 tetap maju dan berkembang," pungkasnya. (*)

Pewarta: Yulian

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yulian (Magang)
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV