SUARA INDONESIA, BLITAR - Berdasarkan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Pilkada 2024, KPU Kota Blitar, Jawa Timur, menemukan ada orang yang sudah meninggal dunia tapi masih terdata jadi pemilih.
Ketua KPU Kota Blitar Rangga Bisma Adit mengatakan, setelah mengetahui KPU langsung mencoret data itu. Hal ini dilakukan untuk menghindari permasalahan yang terjadi.
“Beberapa waktu lalu, saat petugas mendatangi Kelurahan Pakunden Kecamatan Sukorejo mendapati ada orang yang sudah meninggal tetapi masuk data pemilih. Setelah kami dalami ternyata pihak keluarga belum mengurus akte kematian,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Rangga, untuk menyelesaikan temuan ini, ia juga meminta kepada Petugas Coklit dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan Pakunden soal kepengurusan Akte Kematian.
Hingga kini, KPU Kota Blitar melakukan koordinasi secara intens dengan lintas sektor mengenai tahapan pemilu. Padahal, proses Coklit sudah selesai 100 persen namun sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih sementara pada awal Agustus, imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data KPU Kota Blitar, jumlah pemilih dalam Pilkada 2024 sebanyak 119.087 orang sedangkan sesuai data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) ada 120.218 orang. Dari data ini, dapat diartikan bahwa telah terjadi penambahan pemilih baru. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Arik Susanto |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi