SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Menyapa, menyampaikan gagasan dan menampung aspirasi masyarakat adalah salah satu rutinitas yang bakal sering dilakukan calon Walikota Probolinggo, Dokter Aminuddin.
Ia melakukan live di TikTok secara rutin setiap Senin malam pukul 20.00 WIB. Hal itu dilakukannya sebagai wadah sosialisasi gagasan dirinya sebagai calon walikota, sekaligus menjadi saluran interaktif bagi masyarakat yang ingin bertanya langsung terkait rencana dan program yang akan ia jalankan jika terpilih nantinya.
Sesi live perdana dilakukan Dokter Aminuddin pada Senin malam (9/9/2024). Sedikitnya 280 orang bergabung dan berinteraksi dengan calon Walikota Probolinggo yang diusung Partai Gerindra, Partai Nasdem, PAN dan sejumlah partai nonparlemen lainnya itu.
Ada 230 pertanyaan yang diajukan warga kepada Dokter Aminuddin. Ia mengajak warga untuk tidak ragu berdiskusi termasuk pada isu-isu sensitif demi perubahan Kota Probolinggo.
Berikut beberapa pertanyaan seputar arah perubahan yang diinginkan dan disampaikan secara langsung oleh masyarakat kepada Dokter Aminuddin:
"nt kl jadi walikota pak, tlg kembalikan icon probolinggo y pak, taman2 yg asri bersih, alun2 yg hijau", disampaikan oleh akun nanadina.
Sedangkan akun Sholihan menulis "jadikan kota Probolinggo sebagai pelabuhan internasional Dok, biar mirip Hongkong".
Akun lainnya dari SAYIDINA UMAR, menulis "pelayanan kesehatan jangan di persulit. walaupun. pakek BJPS pk. yg paling penting itu kesehatan dan pelayanan jangan di persulit pk".
Ada juga yang meminta Dokter Aminuddin jika terpilih sebagai Walikota Probolinggo, untuk bisa memberi perhatian terhadap dunia olah raga. Seperti disampaikan akun @masinul87 "jangan lupa pak PERSIPRO Jd agenda utama juga, jangan d lupain sepak bola Probolinggo". Dan akun oi pahlevi menulis "kan skrg lagi banyak anak muda probolinggo yg bergerak di dunia esport. potensinya gmn?".
Sebagai informasi, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, Dokter Aminuddin-Ina Buchori mengusung visi "Mewujudkan Kota Probolinggo yang Tangguh, Berkelanjutan, Sejahtera, Modern, dan Adaptif".
Melalui sesi live TikTok tersebut, Dokter Aminuddin bakal membahas lebih dalam mengenai wujud nyata dari visinya, serta memaparkan program-program unggulan yang akan dijalankannya bersama Ina Buchori.
“Live TikTok ini akan kami kemas secara tematik, agar masyarakat bisa lebih memahami visi dan program yang akan kami jalankan,” ungkap Dokter Aminuddin.
Ia menambahkan, pada sesi live TikTok memberikan kesempatan bagi warga Kota Probolinggo untuk bertanya langsung atau memberikan masukan terkait berbagai isu yang dihadapi.
Dokter Aminuddin berharap melalui masukan yang diterima dari masyarakat, ia dapat merancang kebijakan dan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan warga, jika terpilih menjadi Walikota Probolinggo periode 2024-2029.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa fasilitas live melalui media sosial sangat membantunya dalam menjangkau lebih banyak kalangan.
"Selama ini, saya sudah keliling dari satu kelurahan ke kelurahan lain, tapi saya rasa masih ada masyarakat yang belum terjangkau. Dengan adanya live TikTok, saya bisa berinteraksi dengan lebih luas, ini adalah bentuk dari politik partisipatif,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terhadap sesi live TikTok ini cukup tinggi. Dokter Aminuddin tidak menyangka bahwa banyak warga yang aktif memberikan masukan, bertanya, hingga mengkritik.
Berbagai topik seperti masalah lingkungan, lapangan pekerjaan, hingga pelestarian budaya di Kota Probolinggo menjadi fokus utama yang disorot masyarakat dalam sesi tanya jawab tersebut.
“Saya mohon maaf jika belum bisa menjawab semua pertanyaan secara detail, karena ini masih sesi pertama. Tapi, saya merasa live seperti ini sangat adiktif,” ungkapnya.
Live TikTok ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara calon Walikota Probolinggo Dokter Aminuddin dan warga, serta memperkuat interaksi yang lebih dekat dan partisipatif dalam menyusun kebijakan untuk masa depan Kota Probolinggo. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi