SUARA INDONESIA

Debat Pamungkas Pilkada Jombang: Paslon WarSa Unggul dengan Program Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Gono Dwi Santoso - 16 November 2024 | 23:11 - Dibaca 135 kali
Politik Debat Pamungkas Pilkada Jombang: Paslon WarSa Unggul dengan Program Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kedua Palson Pilkada Jombang saat ikuti debat pamungkas yang digelar oleh KPU di Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024) malam. (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG - Paslon nomor urut 2, Warsubi - Salmanuddin Yazid (WarSa), tampil penuh percaya diri dalam debat pamungkas Pilkada Jombang yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024) malam.

Tampil dengan ciri khas mengenakan baju biru langit, pasangan ini terlihat lebih santai, namun tetap menguasai materi debat dengan penuh keyakinan.

Dalam debat tersebut, Warsubi dan Gus Salman tidak hanya menunjukkan kematangan dalam berargumentasi, tetapi juga memberikan gambaran jelas mengenai program kerja mereka, terutama dalam bidang kesehatan.

Warsubi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak, memaparkan bahwa salah satu fokus utama dirinya adalah mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam pencegahan kematian ibu dan bayi serta stunting.

Menurut Warsubi, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah meningkatnya angka Kematian Ibu (AKI) dan Kematian Bayi (AKB) dalam beberapa tahun terakhir, termasuk lonjakan signifikan pada tahun 2023.

Menyikapi hal ini, ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik, yakni tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga melakukan edukasi secara menyeluruh kepada ibu hamil, calon ibu, dan balita.

“Pencegahan adalah kunci utama. Melalui edukasi kepada ibu hamil dan calon ibu, kita bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi yang terus meningkat. Ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan program bantuan, namun harus disertai dengan kesadaran yang lebih dalam,” ujarnya dengan tegas.

Dr. Nur Ulwiyah, dosen Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Rejoso, menilai bahwa Warsubi memiliki keunggulan dalam hal penguasaan materi dan pemahaman program. Ia menyebutkan, saat menjadi kepala desa, Warsubi berhasil menurunkan angka stunting hingga 50 persen dalam waktu yang relatif singkat.

Tidak hanya itu, Warsubi juga mendapatkan penghargaan untuk ketahanan pangan dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga penghargaan dari Presiden RI, yang menunjukkan komitmennya dalam pembangunan masyarakat.

“Warsubi tidak hanya berbicara tentang solusi, tapi ia sudah membuktikan dengan aksi nyata. Di Mojokrapak, dia berhasil mengatasi masalah stunting dengan cepat dan efektif,” lanjutnya.

Warsubi juga membandingkan program-program yang digagas oleh paslon petahana. Menurutnya, program petahana, seperti pembangunan 19 ribu MCK untuk mengatasi stunting, kurang memberikan dampak langsung yang signifikan.

Sebaliknya, Warsubi menekankan perlunya solusi yang lebih berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan program kesehatan yang lebih menyentuh akar permasalahan.

"Program yang tepat sasaran dan cepat tanggap terhadap masalah sosial adalah kunci kesuksesan. Ini yang saya lakukan di Mojokrapak, dan saya yakin bisa membawa perubahan nyata di Jombang," tambah Warsubi.

Dengan jawaban-jawaban lugas dan terstruktur, pasangan WarSa menunjukkan kepada publik bahwa mereka memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih mumpuni untuk mengatasi berbagai masalah sosial, terutama di bidang kesehatan, dibandingkan dengan paslon lainnya.

Debat pamungkas ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas kepada masyarakat Jombang mengenai visi, misi, dan kapasitas masing-masing pasangan calon dalam membangun daerah ini ke depan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV