SUARA INDONESIA

PC IPNU Banyuwangi Bedah Buku KH Moh Tolchah Mansoer: Biografi Profesor NU yang Terlupakan

Muhammad Nurul Yaqin - 25 October 2020 | 18:10 - Dibaca 4.57k kali
Sejarah PC IPNU Banyuwangi Bedah Buku KH Moh Tolchah Mansoer: Biografi Profesor NU yang Terlupakan
Gus Rijal (kanan) saat memberikan materi bedah buku KH Moh Tolchah Mansoer.

BANYUWANGI - Masih rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Banyuwangi menggelar bedah buku KH Moh Tolchah Mansoer 'Biografi Profesor NU yang Terlupakan' di Aula Kantor PCNU setempat, Ahad (25/10/2020).

Pemateri kali ini diisi langsung oleh Rektor Institut Agama Islam al-Falah As-Sunniyah, Kencong, Jember Rijal Mumazziq Zionis. Dihadiri sejumlah kader IPNU Banyuwangi yang mewakili masing-masing kecamatan, ranting, dan komisariat.

Saat mengisi materi, beliau menjelaskan, sosok KH Moh Tolchah Mansoer adalah aktivis kuat dengan kultur organisasinya. Sampai pada akhirnya, menjadi tokoh pendiri IPNU.

"IPNU merupakan wadah organisasi kepemudaan yang memiliki kekuatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini dianggap menjadi wadah penting bagi pelajar umum ataupun pesantren untuk saling menguatkan dalam memaksimalkan seluruh potensi sumber daya manusia yang ada," terang Gus Rijal sapaan akrabnya.


Dia juga bilang bahwa sosok Kiai Tolchah merupakan aktivis pembelajar secara otodidak dengan segala bidang keilmuan yang dikuasainya. 

"Ada banyak semangat dan keteladanan yang bisa kita petik dari sosok kiai yang terlupakan ini," katanya.

Pada kesempatan itu, Gus Rizal pun memberikan pembekalan secara langsung kepada kader IPNU yang hadir. Perlu diniatkan pengurus yang hari ini berproses untuk mewakafkan raga dan waktunya demi tegaknya garis perjuangan NU di tengah kawula muda.

"Menjadi pengurus harus siap menjadi ujung tombak, yang harus siap berkorban secara finansial demi NU. Yakinlah keberkahan hidup akan senantiasa menuntun gerak langkah pengurus hari dan akan datang," pesan Gus Rijal menutup keterangannya.

Sementara itu, saat ditemui Ketua PC IPNU Banyuwangi masa bakti 2020 - 2022 Achmad Asrorul Umami menambahkan, rangkaian kegiatan bedah buku kali ini bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2020.

"HSN merupakan momentum tepat untuk kembali menggali dan meneladani sosok KH Tolchah Mansoer bagi kita. Bagaimana pada zamannya KH Tolchah mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan-permasalahan ketika itu," terang Umam.

Ia berpesan, para kader saatnya menyerap serap spirit perjuangan sosok pendiri organisasi IPNU. Jangan sampai perjuangan ini terhenti sia-sia dan membuat malu sekaligus sedih bagi para pendiri IPNU serta pendiri NU pada umumnya. 

"Sudah saatnya kita terus untuk berjuang dan memberikan inspirasi bagi para pelajar," kata Umam.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Panitia yang juga sebagai bagian pengurus dari Badan Student Crisis Center M Ali Murdani. Pihaknya menjelaskan kegiatan bedah buku kali ini merupakan langkah nyata para pengurus IPNU agar mengenal lebih dekat kepada pendirinya.

"Dengan begitu setiap wilayah kerja kepengurusan di tingkat PAC, ranting, serta komisariat bisa berjalan maksimal dan masif. Berkat inspirasi dan spirit dari sosok pendiri," tambah Lek Moer sapaan karibnya.

Sebagai info, usai kegiatan bedah buku, PC IPNU Banyuwangi melanjutkan kegiatan perlombaan e-Sport football PES 2020 dan Mobile Legends Bang Bang. Rangkaian kegiatan terakhir merupakan media untuk mengembangkan dan mewadahi minat bakat pelajar di dunia game online. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV