JOMBANG, SUARA INDONESIA - Ekskavasi tahap ke III situs Mbah Blawu kembali dilakukan selama sepuluh hari kedepan. Dimana dalam kegiatan ekskavasi ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim Wilayah XI melakukan ekskavasi lanjutan, pada Rabu (15/11/2023).
Situs Mbah Balwu tersebut diketahui berada di Dusun Sumbersari, Desa Sukosari Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Ekskavasi kembali dilakukan untuk melihat potensi arkeologi yang ada di situs Mbah Blawu itu.
Pantauan di lokasi, tumpukan limbah B3 yang mengelilingi area situs kondisinya sudah mengeras. Sebagian bahkan membatu saat dipindahkan. Tampak petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang menggunakan ekskavator untuk mengeruk tumpukan limbah slag aluminium tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) DLH, Yuli Inayati saat dikonfirmasi mengatakan dalam kegiatan ekskavasi kali ini Disdikbud bekerjasama dengan DLH. Kendati demikian berbagi peran di lapangan.
"Terkait situs Mbah Blawu ini, karena wilayahnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, jadi kami mengangkat limbah B3 saja dan untuk pengolahan lebih lanjut diserahkan ke PT Semen Indonesia. Sedangkan pasca pengangkatan limbah tersebut sesuai dengan kewenangan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Jombang," jelasnya.
Ina menyampaikan, saat ini pihaknya melaksanakan pemindahan limbah B3 selama lima hari dengan anggaran APBD senilai 190 juta. "Limbah B3 tersebut nantinya akan dibawa ke PT Semen Indonesia dan dilaksanakan selama lima hari selesai untuk dilakukan pemindahan limbah B3 di situs Mbah Blawu," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen melalui Sekretaris, Dian Yunitasari saat dihubungi mengatakan sesuai rencana, ekskavasi tahap kedua Situs Mbah Blawu akan dilanjutkan.
"Insyaallah sesuai dengan kesepakatan bersama DLH dan BPK Jawa Timur kita lanjutkan selama 10 hari kedepan," terangnya.
Dian mengaku, sesuai koordinasi dengan Dinas lingkungan hidup (DLH), pihaknya akan memindahkan limbah B3 bersamaan kegiatan ekskavasi yang ada di situs Mbah Blawu yang ada di Desa Sukosari. "Kita tidak punya tim ahli sekaligus wewenang memindahkan limbah B3. Untuk itu, kita bekerja sama dengan DLH untuk memindahkan limbah tersebut," katanya
Ia menambahkan, untuk kegiatan ekskavasi tahap kedua ini, pihaknya menggandeng tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan XI Jawa Timur. Tahap kedua akan berfokus pada penggalian struktur sisi barat dan sisi utara yang sepenuhnya belum tersingkap. "Kita ingin mengungkap potensi arkeologi di dua sisi tersebut. Untuk itu kita menggandeng BPK Jatim,’’ ucap Dian.
Sementara itu, Albertus Agung Vidi Susanto selaku Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jawa Timur mengatakan, pada hari pertama pihaknya fokus melakukan pembersihan limbah B3.
”Kali ini kita kerjasama dengan DLH serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang. Karena di area ini, sekitar tujuh tahun yang lalu ada pembuangan limbah, jadi agar tidak di sini lagi," ujar dia.
Setelah bersih dari limbah B3, kegiatan ekskavasi berupa penggalian struktur dan potensi temuan arkeologis akan dilakukan hari ini (15/11/2023 ) hingga sepuluh hari ke depan. "Yang jelas eskavasi ini kita upayakan tetap melihat pada potensi arkeologi apa saja yang belum kita temukan, dan nantinya akan menjadi interpretasi bagi keberadaan situs ini,’’ ungkap Vidi.
Kendati telah dilakukan ekskavasi tahun lalu, namun menurut Vidi keberadaan situs Mbah Blawu hingga masih menyimpan potensi temuan arkeologis. "Belum diketahui indikasi dasar, kita masih melihat dugaan lain dari indikator lain oleh sebab itu kita perlu melakukan eskavasi lagi," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi